HIM >> Jungkook x Yumi [Completed✔]

#50

"Ayah!"

Jeon Miso yang tengah sibuk menatap laptopnya, kini beralih pada asal suara. Seorang gadis yang tak lain adalah Kim Chara, datang menemuinya setelah lima hari yang lalu ia mengutus Junsu untuk membawa Chara pulang. Namun, raut wajah Chara tidak menunjukkan kesenangan karena bertemu sang ayah. Gadis itu menatap Miso dengan tatapan kosong yang mengisyaratkan sebuah maksud. Maksud ayahnya meminta dia untuk kembali menginjakkan kaki di negara asalnya.

Tidak berniat untuk beranjak dari duduknya hanya untuk sekedar menghampiri. Karena ternyata Chara juga hanya diam dengan jarak sekitar satu meter dari sang ayah. Baju serba hitamnya, juga topi hitam yang menutupi wajahnya. Ada alasan mengapa Chara berpakaian seperti itu, dan ini semua karena Miso. Pria tua itu meminta Chara untuk berpenampilan aneh hanya untuk menutupi kedatangannya. Salah Kim Chara yang tiba-tiba pamit tanpa alasan yang jelas.

"Akhirnya kau pulang, Nak." Mulai membuka suara dan tersenyum kecil yang memberi arti sebuah rencana. Tak berniat untuk membalas senyuman itu, Chara pun menjawab, "Mengapa ayah memintaku kembali?" Sejenak Miso mengalihkan pandangannya. Mengetuk meja kerjanya dengan bolpoin yang sejak tadi ia genggam untuk menulis beberapa kata di sebuah kertas kosong. "Junsu berhasil membujukmu. Terima kasih, kau melakukan keputusan yang baik." Tidak membuat Chara tersenyum sama sekali. Karena ia tahu ayahnya sedang merencanakan sesuatu, dan pasti ia akan menggunakan Chara untuk melancarkan semua rencananya.

"Rencana apa yang sedang kau susun, sampai memanggilku untuk kembali. Kau akan memanfaatkan aku?" Chara bertanya dengan nada suara yang tegas. Asal kalian tahu, Chara menyimpan sebuah kebencian untuk Miso. Dia terlalu kecewa terhadap orang baik yang telah menyelamatkan hidupnya, tetapi menghancurkan hidup seseorang. Rasa kecewanya sangat besar, dan Chara benci itu. Pria itu menyeringai lalu berjalan menghampiri Chara. Melepas kaca matanya dan berkata, "Hanya sedikit. Karena aku tahu, yang kau butuhkan hanyalah cintamu kembali." Menghela napas dan membuangnya. Menatap Chara dengan senyum licik juga tatapan licik yang sungguh menjijikkan. "Kau pikir aku tidak tahu, sejauh mana kau menaruh harapan untuk mendapatkan cintamu lagi. Aku tahu seberapa besar penyesalanmu karena telah melepaskan Jungkook, dan betapa terlukanya kau saat mengetahui cintamu telah dimiliki kakak angkatmu," lanjutnya. Menciptakan senyum kecil di bibir Chara dan membalas, "Kau tidak mengerti cerita lengkapnya, Ayah. Jangan berusaha mengotori pikiranku dengan ajakan jahatmu, karena aku tidak akan pernah melakukannya."

Miso tertawa. Ia tidak percaya jika ternyata Chara menjadi pemberani seperti ini. Tidak sulit jika harus membujuk Chara dengan cara yang sabar. Ia sangat tertarik dengan perdebatan ini. Ia akan terus mengatakan sesuatu yang mungkin akan membuat Chara berpikir dua kali. Miso yakin dia akan berhasil mengajak Chara untuk bekerjasama dengannya hanya untuk menghancurkan Jeon Jungkook.

"Aku tidak akan mengajakmu untuk menghancurkan Jungkook secara langsung. Tapi, aku akan membuatmu memiliki waktu lebih lama untuk kembali mendapatkan cintamu. Ingat, Kim Chara, sesuatu yang sudah kau genggam erat—tidak seharusnya kau lepaskan. Itu sama dengan saat kau membiarkan cintamu pergi dengan kebencian yang ia simpan untukmu. Menyerah bukanlah keputusan terbaik, apalagi kau memiliki banyak sekali kesempatan untuk merebut itu semua. Pintu masih terbuka lebar untukmu, jadi untuk apa kau melewatkan kesempatan ini?"

Apakah Chara akan terpancing? Apakah gadis itu akan percaya semua kata-kata rayuan Miso? Mungkin saja.

"Aku tahu apa yang harus kulakukan. Jangan berusaha membujukku untuk mengatakan hal itu, Ayah. Tapi kau benar, aku tidak boleh melewatkan kesempatan terbaik yang sedang menantiku." Miso tersenyum lega dan puas mendengarnya. Dugaannya benar, Chara akan mengikutinya dan bersedia menerima segala ajakannya. "Bagus. Itu keputusan yang baik, Kim Chara." Gadis itu tersenyum simpul, lalu berjalan pergi. Sebelumnya, ia menghentikan langkah dan menarik napas kasar dengan hati yang bergetar. Tidak percaya jika ayahnya selicik ini hanya demi menghancurkan hidup seorang anak yang bahkan sudah hancur dari usia remaja.