#20

3.8K 293 10
                                    

—🌷—

Di tempat ini, Jimin dan sang ayah sedang bicara. Ruang tengah rumahnya, mungkin akan menjadi saksi keadaan yang baru. Ya, seseorang yang memanggil Jimin adalah ayahnya. Seorang yang Jimin anggap hilang, tiada dan tak pernah ada.

"Untuk apa ayah kembali?" Jimin mulai bertanya. Saat pria tua itu menunjukkan wajah di depannya, hati Jimin terasa kesal, panas dan seperti marah. Untuk apa pula ayahnya kembali? Hanya untuk membela Kimberly?

"Apa benar yang Loona katakan? Kau masih belum merubah sikapmu pada Kimberly?" ayahnya balik bertanya. Jimin membuang muka, menunjukkan smirk-nya dan memasang wajah kesal.

"Jadi ayah datang hanya untuk membela Kimberly?" Jimin bertanya. Apa yang ayahnya lakukan hanya menatap Jimin tajam, tidak suka jika Jimin terus bersikap seperti ini pada Kimberly.

"Ayah, sebenarnya apa tujuan ayah? Jika ayah datang hanya untuk membela Kimberly, lebih baik ayah pergi. Ini urusanku, dan ayah tidak perlu ikut campur!"

Jimin bukan mengusir, ia hanya memberitahu ayahnya apa yang ia rasakan. Suasana hatinya sedang tidak baik, dan haruskah diperburuk dengan membahas Kimberly?

Park Junsu, pria itu sama kerasnya dengan Jimin. Perbedaan hanya ada pada tingkah lakunya. Jika Jimin bersikap kasar, maka Park Junsu bertindak keras. Itulah perbedaannya.

Setelah pernikahan Jimin dan Kimberly beberapa tahun silam, Junsu berpamitan untuk pergi dalam waktu yang lama, dan baru kembali hari ini. Setelah ia memaksa Jimin untuk menikahi Kimberly, sampai akhirnya Jimin benar-benar menikahi wanita itu. Tujuannya adalah keselamatan perusahaan. Setelah usahanya kembali maju, ia pergi membiarkan Jimin hidup bersama dengan paksaan karenanya.

"Ayah kembali untuk melihat semuanya. Hanya memastikan, apa sikapmu masih tetap kasar pada istrimu?" Junsu bertanya. Pria yang berperan sebagai ayah Jimin ini sangatlah jahat, ia mengambil kebahagiaan anaknya sendiri demi perusahaannya. Tentu hal ini membuat Jimin marah dan kesal. Kehancuran perusahaan bukanlah kesalahan Jimin, tapi mengapa harus Jimin yang mengembalikan perusahaan itu dengan menikahi Kimberly? Apakah ini yang disebut Egois?

Jimin tertawa ringan mendengarnya. Bagaimana sikapnya pada Kimberly itu adalah urusannya, haknya. Baik ayahnya atau siapa pun itu, tidak ada yang bisa menuntutnya, karena itu adalah hidupnya.

"Astaga! Ini lucu sekali, Ayah. Kau bertanya bagaimana sikapku padanya? Sebenarnya aku sudah mulai baik padanya, tapi kecerobohannya membuatku kembali bersikap sama. Ayah tahu, dia membiarkan Loona bermain sendiri di antara benda-benda yang keras. Sampai dia tidak tahu jika Loona terluka, itu adalah kecerobohannya. Dan karena hal itulah aku kembali marah padanya!"

Junsu mengerutkan dahi, alisnya terpaut seiring perkataan Jimin. Menurutnya ini salah, tidak seharusnya Jimin bersikap seperti itu pada Kimberly. Namun bagaimana dengan sikapnya pada Jimin? Apakah pantas?

"Itu adalah ketidaksengajaan, kau tidak bisa bersikap seperti itu!" ujarnya. Lagi-lagi Jimin tertawa; lucu sekali ayahnya ini.

"Kenapa, Ayah? Ini adalah urusanku, hak milikku. Terserah diriku dengan apa yang aku lakukan padanya, karena memang dia bersalah!" Jimin menyahut.

Junsu tidak suka dengan kekalahan, dia lebih menyukai kemenangan. Tidak peduli dia sedang berdebat dengan siapa, dan ia yang harus menang.

HIM >> Jungkook x Yumi [Completed✔]Место, где живут истории. Откройте их для себя