#31

2.9K 227 68
                                    


—🌼—


Jeon Yumi, diam di ruang tamu rumahnya dengan perasaan bingung, takut, khawatir, bimbang, dan pastinya  sedih. Dengan kotak obat lengkap sesuai dengan apa yang Jungkook katakan, namun tidak dengan mental yang kuat. Dia terus memikirkan apa yang Jungkook katakan melalui telepon. Yumi tidak bisa tenang sejak beberapa waktu yang lalu. Terhitung sejak hampir satu jam ia menunggu, tidak ada tanda-tanda akan kedatangan Jungkook. Ia berusaha menelepon Jungkook, namun tidak ada jawaban. Ponselnya mati dan Yumi benar-benar khawatir. Ia takut hal buruk terjadi pada suaminya, sangat takut.

"Ya Tuhan, ada apa dengan suamiku? Mengapa ia membuatku khawatir seperti ini?!" Yumi terus mengatakan hal itu sejak setelah Jungkook meneleponnya. Rasa khawatir yang ia miliki sangatlah besar, ia benar-benar tidak bisa berpikir positif sekarang. Hatinya tidak bisa tenang, ia terus memikirkan Jungkook.

Mungkin ia lupa bahwa Little Jeon di dalam sana tengah bersedih, karena kedua orang tuanya berada dalam tingkat kecemasan yang menakutkan. Yumi sampai lupa bahwa ia tengah mengandung, ia terlalu khawatir dengan Jungkook. Bayangan-bayangan buruk tentang suaminya, terus menghantui Yumi.

Tidak! Jungkook baik-baik saja!

Yumi menggigit bibir bawahnya takut. Tangannya meremas ujung bajunya sendiri, matanya berkaca-kaca siap untuk tumpah jika Jungkook datang dengan keadaan yang buruk. Ia terus memandang kotak obat di depannya, mencari maksud alasan Jungkook memintanya menyiapkan obat tersebut. Tak lama, Yumi mengambil kotak obat itu. Menatapnya penuh pertanyaan dan kekesalan emosi tinggi yang mencuat.

"Hei! Kenapa suamiku memintaku untuk membawamu? Apa kau tahu apa yang terjadi padanya?!" Yumi bertanya pada kotak obat yang ia bawa. Dia terlalu memikirkan Jungkook hingga bertanya hal bodoh pada sekotak obat.

Yumi tahu apa yang dia lakukan tidak akan mendapatkan jawaban apa pun. Ia menurunkan kotak obat itu dan kembali pada situasi yang sama. Ia kembali memikirkan Jungkook, hanya Jungkook yang sedang menggebu di pikirannya. Hal buruk dan baik, Yumi benar-benar memikirkannya.

"Jeon, kau di mana? Mengapa membuatku khawatir seperti ini?" Suaranya bergetar hebat dengan tangan yang tak henti-hentinya meremat ujung bajunya. Jika saja Yumi tidak bisa menahan, mungkin pipinya sudah basah oleh air mata yang tumpah.

Tok tok!

Sampai suara ketukan pintu berhasil Yumi dengar. Tanpa berpikir panjang siapa yang datang di tengah malam seperti ini. Yumi berlari menuju pintu dan segera membukanya. Tanpa menyiapkan mental apa pun jika nanti ia terjatuh saat melihat siapa yang datang.

Klek!

Deg!

Yumi membulatkan matanya total. Mulutnya sedikit terbuka, jantungnya berdetak tidak normal dan napasnya tercekat. Apa yang dia lihat? Apa-apaan ini semua?

Jeon Jungkook, datang dengan keadaan yang sangat buruk. Darah mengalir di mana-mana tanpa peduli letak.

"Jungkook-ah!" panggil Yumi segera membantu Jungkook yang sudah lemah tak mampu untuk berdiri sendiri.

Ya, Jungkook pulang kembali ke rumahnya sendirian. Lokasi kecelakaannya tadi sangatlah sepi, tidak ada yang tahu jika ada seseorang tengah membutuhkan pertolongan. Sampai akhirnya Jungkook memutuskan untuk pulang sendirian, dengan kondisi fisik yang benar-benar buruk. Tidak peduli rasa sakit di semua tubuhnya, yang Jungkook butuhkan hanyalah pulang dan beristirahat. Dia masih memiliki beberapa uang cash yang tersimpan di dompetnya, lalu ia pulang dengan mengendarai taxi yang lewat.

HIM >> Jungkook x Yumi [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang