—💜—
Di kamarnya, Yumi menangis mengingat apa yang Jungkook lakukan padanya kemarin. Bagaimana dengan jahatnya dia melamar Yumi, dengan alasan yang benar-benar menipu semua orang. Wajah bayinya, ia gunakan untuk menipu semua orang. Dan akal liciknya, benar-benar hebat.
"Aku tidak tahu kejahatan apa lagi yang akan dia lakukan setelah ini. Setelah melamarku di depan semua orang, dengan alasan yang benar-benar aku benci. Apa aku bisa bertahan hingga nanti? Saat aku sudah menikah dengannya, dia pasti akan lebih menyakitiku. Menggunakan aku untuk mendapatkan bukti kematian yang sama sekali tidak aku mengerti--"
"Benci? Bahkan lebih dari itu. Aku membencinya, melebihi apa pun itu. Tidak peduli betapa tampannya dia, namun jika sikapnya seperti iblis. Tidak akan pernah aku mengatakan bahwa aku mencintainya, seperti saat dia mengatakan cinta padaku di depan semua orang. Karena aku tahu, kalimat cinta itu adalah kalimat palsu untuk menipu semua orang. Namun jika kalimat palsu itu benar-benar berbalik hal baik pada Jungkook, maka aku akan membalas dengan kalimat kebencian yang sesungguhnya!"
Ya, mungkin hati gadis itu sudah hancur. Tidak tahu takdir apa lagi yang akan dia jalani. Benar-benar menguras emosi hati dan juga air mata. Di mana ketidak mampuan seorang wanita diuji, untuk hidup bersama pria licik, jahat dan kasar. Apa yang bisa dilakukan hanyalah hal kecil yang tidak mungkin bisa membantunya. Seperti tangisan yang akan berujung kesengsaraan. Tapi bukankah semuanya bisa berubah? Seiring berjalannya waktu, apa pun bisa terjadi. Tidak ada yang tahu hari esok seperti apa. Akan baik atau buruk, hanya waktu yang akan menjawab semuanya.
Hingga tak lama ibu Yumi datang, menghampiri Yumi dengan senyum yang terlihat sangat senang dan bahagia. Duduk di samping Yumi, memperhatikan anaknya yang sedang menangis. Dia mengira putrinya menangis karena bahagia akan lamaran yang Jungkook berikan, namun kenyataannya bukanlah seperti itu.
"Ibu tahu, itu adalah tangis bahagia yang kau tunjukkan. Ibu senang dan bahagia karena kau akan menikah," ibunya berucap. Yumi menatap ibunya dengan tatapan yang benar-benar memberikan isyarat dirinya tidak ingin menikah dengan Jungkook, tapi apakah ibunya paham?
"Ibu, mengapa ibu menyetujui lamaran itu? Dan mengapa ibu tidak memberitahu aku tentang ini, Bu?" Yumi bertanya dengan berusaha setenang mungkin. Ibunya tersenyum, mengusap punggung tangan Yumi dan menjawab, "Karena ibu tahu Justin adalah seorang yang baik. Dia menolongmu dan mengembalikan dirimu pada ibu, Nak. Dan kenapa ibu tidak memberitahu, karena Justin melarang ibu. Dia ingin memberikan kejutan untukmu di pesta itu, jadi dia melarang ibu untuk mengatakannya padamu."
Jadi ini adalah kisah sebelumnya. Sebelum pesta itu dimulai, dan Yumi sama sekali tidak mengerti. Bagaimana dengan yakin ibunya berkata bahwa Jungkook adalah seorang yang baik hanya karena dia telah mengembalikan Yumi pada keluarganya. Jika saja ibunya tahu, siapa penculik yang Yumi maksud, maka mungkin ibunya akan mengusir Jungkook untuk pergi dari hidupnya.
"Bagaimana ibu yakin, jika Jung--" Yumi menghentikan ucapannya, saat dia hampir memanggil Justin dengan nama Jungkook. "Bagaimana ibu yakin, jika Justin adalah orang yang baik?" Yumi mengulang kalimatnya. Ibunya menghela napas dan berkata, "Ibu melihat adanya ketulusan darinya. Dia benar-benar pria yang sangat baik, dan ibu yakin kau akan bahagia dengannya, Sayang." Ibu Yumi mengusap halus rambut Yumi dengan senyuman yang sangat Yumi banggakan.
"Tapi ibu, jika aku tidak bahagia dengannya bagaimana?" Yumi bertanya, karena dia sendiri yakin bahwa hidupnya tak akan bahagia karena Jungkook!

YOU ARE READING
HIM >> Jungkook x Yumi [Completed✔]
Random"Ingat, Ayah. Putrimu ini adalah istri dari pria yang sedang kau incar nyawanya. Dan pria yang sedang berusaha kau musnahkan itu, adalah orang yang paling penting dalam hidup putrimu." High Rank #1 in Mystery / Thriller [05 Agustus 2018] Rank #1 in...