1. Ternyata dia

13.1K 402 8
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~

Renata berjalan menyusuri lorong sekolahnya yang tampak sepi karna pelajaran sudah berlangsung selama 30 menit lalu. Karna keterlambatannya lagi-lagi Renata terkena catatan BK, bukan untuk pertama kali tetapi ini sudah berkali-kali.

Ia berjalan masuk kedalam kelas yang suasananya sangat ricuh, untung saja saat ini kelasnya sedang jamkos hanya ada tugas dari guru yang bersangkutan, Renata sudah terbiasa dengan hal semacam ini dikelasnya.

"Renata, lo kenapa berangkat telat lagi?!" ucap Ve sahabat renata.

"Lo kira ini sekolah nenek moyang lo apa? berangkat seenaknya sendiri" sahut Beby sahabat dari Renata dan juga Ve, mereka adalah sahabat terdekat Renata.

"Tau ah, gue kalo bangun siang mulu, tadi juga nganter pesenan kue dulu, trus macet juga.. Arghh gataulah!! " Sambil membanting tasnya di meja.

"Wahh selow aja dong mbak! Gunanya punya alarm buat apee sih" gerutu Beby.

Renata melipat kedua tangannya didepan dada, dengan tatapan lurus ke depan. Ia mencoba mengingat-ingat kejadian yang pernah terjadi kepadanya.

Diamnya Renata membuat Ve dan Beby bingung. Tak biasanya Renata melamun pagi-pagi seperti ini.

"Kenapa ngelamun dia?" tanya Ve penasaran.

"Nggak mungkin kalo mikir karena telat, itu kan udah kesehariannya dia" balas Beby santai.

"Renata, lo kenapa?" tanya Ve was-was. Ia takut jika terjadi hal yang tak diinginkan.

Seketika Renata berdiri sembari bertepuk tangan antusias. Wajahnya berubah menjadi berseri-beri.

"AH GUE TAU SIAPA DIA SEKARANG!!" ucap Renata antusias.

"Eh dia kenapa?" tanya Beby panik yang langsung menjauhi Renata. Sedangkan Ve memilih berdiri didekat Renata sembari membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Renata menoleh dan melihat tingkah laku temannya yang sepertinya menganggap dirinya kesurupan. Ia menghela napasnya dan memilih duduk kembali.

"Loh udah ilang syaitonnya?" tanya Beby mencoba mendekati Renata.

"Alhamdulillah.." jawab Ve lega.

Renata menatap kedua temannya malas. "Siapa yang kalian anggep kesurupan?! Gue lagi mikir tau!"

"Mikirin apa?" tanya Ve yang sepertinya tertarik dan duduk disamping Renata.

"Yakin kan? Ntar tiba-tiba gigit gue kan gak lucu" ucap Beby.

"Ish beneran. Gini guys, jadi gue kepikiran sama cowok didepan tadi, kakak kelas kita" ucap Renata.

"Terus"

"Kalian pasti inget dong, sama kejadian beberapa minggu lalu, pas toko kue punya Mamah hampir kemalingan?"

Beby dan Ve mengangguk serempak.

"Emangnya ada apa?" tanya Ve.

"Dan lo tau gak cowok yang nolongin gue itu siapa?"

"Mana gue tau, lo kira gue peramal" jawab Beby sambil nyengir.

"Hiihh!! Gue serius!" ucap Renata sambil menyonyor kepala Beby.

"Jadi, gue yakin nggak yakin sih sebenernya, tapi feeling gue bilang kalo cowok yang nolongin gue itu si kakak kelas kita itu dan pas banget, tadi gue telat bareng sama dia!" lanjut Renata.

"Haaaahh?! Serius lo? beneran dia nggak tuh?" tanya Ve penuh penasaran.

"Responnya gimana? Kaget ga dia?" sahut Beby.

"Yaa dia biasa aja sih, malah kaya nggak pernah ketemu sama gue gitu. Gue awalnya ngerasa kalo itu cowok nggak asing. Tapi gue baru inget pas sampek kelas!" jawab Renata sedih.

"Lo sempet liat namanya nggak tuh?" tanya Beby.

"Yaelah Renataa, mungkin dianya lupa kali sama wajah lo" ucap Beby sambil merangkul bahu Renata.

"Ah iya! Gue nggak sempat lihat namanya!!" pekik Renata kesal.

"Tapi nggak mungkin dia lupa sama gue, baru berapa bulan sih kejadiannya.. " ucap Renata.

"Ya coba aja cari tahu. Sekolah kita kan luas tuh, coba aja umumin lewat TOA" balas Ve.

"Ngapain ah, malu-maluin!" gerutu Renata.

"Ayo semangat kita cari tahu nama lelaki misterius itu!!" ucap Beby bersemangat.

"Ayoo!!" sambung Ve dan Renata antusias.

"Tapi anehnya, kenapa gue baru liat dia sekarang ya? padahal kejadian itu udah lama banget.." gumam Renata.

flashback On

"Mah udah jam 21:00 ,kita tutup yuk mah, udah sepi juga jalanan" ucap Renata sambil membereskan kue di atas meja.

"Iya nata,mama tutup pintu depan dulu"

Namun saat mama Renata berjalan kedepan toko tiba-tiba ada lelaki paruhbaya tidak dikenal menyodorkan pisau tepat didepan mama Renata, sontak mama renata terkejut lalu berjalan mundur, renata yang tahu kejadian itupun keluar dan mendapati mamanya yang di ancam oleh seorang lelaki tersebut,  tanpa pikir panjang mama dan Renata mengambil semua uang yang ada di kasir lalu diberikannya kepada lelaki tersebut tapi saat Renata menyondorkan uang tersebut, lelaki itu menyayat tangan Renata dengan pisau tajam tak hanya Renata, mama renata juga terkena sayatan di bagian wajah tepatnya di pipi ,tak lama lelaki tersebut berjalan keluar.

Namun saat lelaki itu keluar ia dihadang oleh pria remaja yang berdiri diambang pintu, saat lelaki itu akan keluar tangannya di cegah. Dan terjadilah perkelahian, lelaki tersebut akhirnya kalah, ia pun tersungkur ke lantai. Tak lama kemudian polisi datang dan menangkap pelaku.

Lelaki yang datang dengan topi hitam itu menggendong Renata ke ambulans untuk segera diobati, sedangkan mama Renata hanya menangis karna renata kehabisan darah tak sadarkan diri, dalam keadaan setengah sadar renata masih bisa melihat dengan jelas wajah pria didepannya itu.

"Kau harus bertahan!" ucap pria itu sambil menggenggam tangan Renata yang gemetar, saat itu pula Renata merasa ada getaran aneh dengan perasaannya.

Flashback Off










Vote and comment yaaa ❤️

Strange Girl  ✔️(Revisi)Where stories live. Discover now