49. Gadis Gila

4.2K 138 14
                                    

⚠️Vote, comment, and share ⚠️
~Happy Reading~


"Mah renata berangkat dulu yaa.." Ucap renata yang membenarkan posisi helmnya.

Baru saja ia akan naik ke atas motornya, ia dikejutkan oleh suara yang memanggil namanya. Renata pun mengurungkan niatnya itu dan mengedarkan pandangannya. Dan pandangannya terhenti ketika renata menemukan seorang pria tak jauh dari sana. Renata pun menyipitkan kedua matanya, berusaha melihat pria di sana dengan jelas. Oh ternyata dia, pria yang semalam tak sengaja bertemu dengannya.

Pria yang saat ini tengah berdiri di samping motornya tersenyum ketika renata menyadari keberadaannya. Merasa tak asing dengan pria tersebut, tanpa babibu renata pun berjalan menghampiri pria itu.

"Ada apa?tumben kesini pagi-pagi?" Tanyanya dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Mau berangkat bareng?" Tawar pria tersebut yang tak lain adalah raffi.

"Nggak ah, aku bawa motor sendiri" Balas renata.

"Ayo laah,, Ohya semalem devan nganter kamu sampek rumah?" Tanya raffi lembut.

Renata pun mengangguk.

"Dia nggak apa-apain kamu kan?" Tanya raffi .

"Enggak kok, santai aja" Balas renata.

"Hmm...Berangkat yuk, keburu siang nih.." Ajak raffi lalu menaiki motornya.

"Ayolahh kapan lagi kita berangkat bareng.." Lanjut raffi sembari menampilkan puppy eyesnya.

"Yaudah deh.. " Balas renata singkat lalu berjalan naik ke atas motor raffi.

Sudut bibir raffi pun terangkat, karna akhirnya renata mau berangkat bersamanya. Hitung-hitung untuk permintaan maafnya semalam, karnanya renata masuk rumah sakit.

****

Saat ini devan sudah berpakaian seragam lengkap dengan tas yang menempel di punggungnya. Sekarang ia tengah berada di halaman rumah, menunggu mesin motornya panas.

Drrttt Drrtttt

Tiba-tiba saja handphone devan terasa bergetar, pertanda ada notif masuk. Ia pun mengambil handphonenya yang berada di saku kiri.

Franda:
Morning devan, Lo udah berangkat belom?Gue nebeng dong..

Devan mendengus kesal. Gadis ini benar-benar sudah gila. Sampai kapan ia akan terus mengganggu kehidupan devan. Setelah membaca isi pesan franda, devan memasukkan kembali handphonenya ke dalam saku.

Setelah ia rasa cukup lama memanaskan mesinnya, devan pun berniat menjalankan motornya. Baru saja ia akan pergi, tiba-tiba saja ponselnya kembali bergetar. Devan pun mengambil lagi handphonenya. Dan ternyata kali ini franda menelponnya. Tanpa pikir panjang devan menggeser tombol merah, tak peduli dengan franda yang mungkin akan marah padanya karna menolak panggilannya.

Baru saja devan akan memasukkan handphonenya namun ia mengurungkan niatnya. Karna gadis tersebut kembali memanggilnya.

"Maunya apa sih!!" Kesal devan lalu menggeser tombol hijau di sana.

Strange Girl  ✔️(Revisi)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora