69. Rasa bersalah

3.4K 122 24
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~

****

Sentuhan lembut yang mengusap pelan kepala renata semakin terasa. Matanya masih terasa sangat lengket, enggan rasanya untuk membuka. Teringat kejadian semalam, sungguh ia masih merasakan sakit yang tak berkurang sedikitpun. Semalam ia benar-benar berada di titik rapuhnya.

Semalam ia merasa semua adalah kesalahannya, keegoisannya. Renata benar-benar tak kuat menghadapi cobaan ini, ia menumpahkan seluruh rasa sesak yang memenuhi dadanya. Bahkan ia merasakan bahwa air matanya tak dapat kembali keluar. Napasnya tercekat, jauh dalam hatinya ia benar-benar merasakan luka, sakit, penyesalan, penghianatan. Semua bercampur menjadi satu.

"Nataa, ayo bangun! hari sudah semakin siang nak" Ucapan mama renata berusan, berhasil membuat tubuh renata seketika menegak.

"Loh, mama jangan berdiri, nggak boleh mah.." Khawatir renata yang langsung menuntun mamanya berjalan menuju bankar.

"Mama sudah benar-benar sembuh ta, mama ingin jalan-jalan" Elak mamanya yang saat ini telah terduduk manis di atas bankar.

"Mama mau jalan-jalan? nanti renata ambilin kursi roda dulu, mama nggak boleh terlalu capek" Balas renata tersenyum.

"Kamu kenapa?" Tanya mama renata sembari mengusap kedua pipi renata.

"Kenapa? renata baik-baik saja" Balas renata masih dengan senyumannya.

Meskipun ia berusaha baik-baik saja, namun sangat terlihat jelas bagaimana keadaan wajah renata saat ini. Bekas air mata masih menghiasi muka munyilnya. Bukan hanya itu, matanya pun terlihat sangat sembab. Sangat jauh jika di bandingkan dengan renata yang dulu.

"Mama tau, kamu sedang tidak baik-baik saja.. Tetapi, jika memang kamu tak ingin berbagi hal yang membuatmu seperti ini, mama tidak keberatan. Mama tidak akan memaksamu untuk bercerita" Ucap mamanya menurunkan kedua tangannya.

"Bukan begitu ma! renata hanya tak ingin mama memikirkan ini, renata tak ingin mama terbebani" Batin renata.

"Maafkan renata maa" Ucap renata lirih lalu memeluk mamanya.

"Mama akan tunggu kamu untuk berbicara nak" Balas mamanya.

Renata pun melepaskan pelukannya itu, dan kembali tersenyum menatap mamanya.

"Ohya, semalem ada siapa? kok mama nemu parsel buah disana?" Tanya mamanya sembari menunjuk parsel yang berada di nakas.

Renata pun mengernyitkan dahinya. Semalam, tak ada yang menjenguk mamanya, kecuali angga. Namun, semalam angga kesini tak membawa apapun. Lalu siapa?. Oh renata baru ingat akan kehadiran igo dan satu pria yang bersama igo kemarin. Apakah igo yang membawakannya? mungkin saja iya. Karna renata semalam benar-benar sudah tak memikirkan hal tersebut.

"Kak igo sama temennya ma" Balas renata.

"Ooh, temennya siapa yang kamu maksud? apakah devan?" Tanya mamanya menyelidik.

"Aku lupa kenalan maa" Balas renata cepat.

"Ohya, apakah semalam mama semalam tidur nyenyak? setelah minum obat tidur dari dokter?" Tanya renata heran.

"Iya, sangat nyengal. mama sama sekali tak terganggu dengan apapun" Balas mamanya. Renatapun menghela napas lega.

"Untung saja mama tak mendengar semuanya yang terjadi tadi malam" Renata membatin.


Strange Girl  ✔️(Revisi)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt