65. Berdua

3K 117 21
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~





Jangan lupa untuk baca Season 2 cerita ini di EUNOIA ya! Sudah tersedia di profil, silahkan cek ^^

****

"Kak devan.." Suara lembut tersebut berhasil membuat aktivitasnya terhenti. Pemilik suara itu ialah renata.

"Renata.." Panggil angga pelan.

Renata menoleh sebentar, ketika angga memanggilnya. Namun, sedetik kemudian ia kembali menatap devan.

"Ikut aku kak" Ucap renata datar sembari menarik tangan devan. Devan pun hanya bisa mengikuti renata dari belakang.

"Bro, tadi beneran renata?" Tanya reyhan.

"Gue yakin tadi penglihatan gue gasalah" Balas igo sembari menatap kepergian devan dan renata.

Namun, setelahnya datang dhieke dengan raut wajah khawatir. Ia berlari menghampiri angga.

"Ngga lo kenapa bisa gini sih?!" Cemas dhieke sembari memegang pipi kanan angga.

"Lo berantem sama devan? trus sekarang devannya mana?" Tanya dhieke sembari mengedarkan pandangannya.

"Ini sepupu lo ke, kenapa lo malah nyariin orang lain?" Sahut andra.

"Yaa, karna gue-"

"Kita pergi yuk han" Ucap igo.

Ucapan dhieke terpotong karna ia mendengar suara igo. Kenapa dhieke baru menyadari kehadiran igo dan reyhan disini?.

"Go, lo tau devan dimana?" Tanya dhieke.

"Gak!" Balas igo ketus lalu melenggang pergi. Disusul reyhan.


****


Sedangkan di sisi lain, renata tengah berada di ruang UKS bersama devan. Ia tengah sibuk mengobati luka sobek yang ada di sudut bibir devan.

"Kenapa bisa gini sih kak?" Tanya renata sembari membersihkan sisa darah di luka devan.

"Namanya juga cowok" Balas devan datar. Jujur, jantungnya sedari tadi tak henti-hentinya berdetak kencang. Ia sangat menyukai keadaan ini, dimana renata masih menghawatirkan keadaannya.

"Ya tapi nggak gini juga kak" Ucap renata yang menekan lukanya lebih dalam. Membuat sang empu meringis.

"Aw! pelan-pelan taa.." Ujar devan. Renata kembali mengobatinya secara pelan-pelan lagi.

"Anggep aja lagi main" Sambung devan.

"Main? berantem sampe babak belur gini kakak bilang main?" Tanya renata sembari mengernyitkan dahinya.

"Hidup itu jangan terlalu monoton" Jawab devan.

"Terserah deh" Balas renata pasrah. Ia pun menempelkan plaster di sudut bibir devan.

"Kamu kok bisa tau kalo aku berantem tadi?" Tanya devan sembari mengernyitkan dahinya.

Renata pun menghentikan aktivitasnya. Ia menatap kedua bola mata devan yang berwarna coklat itu. Ah, begitu teduhnya kedua mata itu.

Strange Girl  ✔️(Revisi)Where stories live. Discover now