40. Kecewa 2

4.4K 149 0
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~







"Van masa lo mau nganterin gue pulang? Tapi jalan kerumah gue nggak kesini deh" gerutu Reyhan yang berada di tengah-tengah kursi Devan dan Igo.

"Kebanyakan bensin ya lo? Mending uangnya lo sumbang ke gue aja, buat beli kuota kasian gue nggak pernah push rank lagi, nggak pernah update Korea lagi, udah jarang juga nggak ngabarin cewek gue si Rose, dan nggak stalking kembaran gue si Jungkook.." sambung Reyhan yang seakan tengah menceritakan kisah pilunya.

"Curhat-curhat unfaedahlah lu" balas igo sembari meninju pelan lengan Reyhan.

"Van emangnya mau kemana sih ini?" tanya Igo menoleh menatao Devan. Sebenarnya ia juga ingin tau, kemana Devan akan membawa mereka berdua.

"Udah kalian berdua diem aja" balas Devan datarz

"Yaudah gue diem nih" sahut Reyhan.

"Dari tadi gitu kek" balas Igo kepada Reyhan.

"Seharusnya lo bersyukur, gue ngomong kaya gini gratis nggak bayar, gue sama aja gantiin radio nih" gerutu Reyhan tak terima.

Igo menutup kedua telinganya. "Udah nyet katanya mau diem!"

"Bangkek!"

Selang beberapa menit mobil Devan berhenti di depan rumah seseorang.

"Ooh, jadi ini tujuan lo" ucap Igo sembari manggut paham.

"Gue masuk dulu ya, kalian tunggu disini" ucap Devan sembari mengambil barang-barang yang telah ia beli tadi.

"Nah gini dong baru gentle!" sahut Reyhan.

"Lo berani sendirian Van?" tanya Igo tak yakin.

"Gue berani kok" balas Devan mantap, lalu keluar dari mobilnya.

"Good luck bro.." gumam Igo dan Reyhan bersama-sama.




****



Belum sempat Devan membuka pintu, ia terkejut. Ketika melihat Angga dan Renata tengah duduk berdua bercanda gurau, mereka terlihat sangat dekat. Dan tak lama kemudian, Devan melihat Angga yang mencubit pipi Renata, dan Renata malah membalasnya dengan melemparkan senyuman jahil kepada Angga. Hal tersebut membuat hati Devan seketika merasa sakit dan ia pun mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam.

Devan hanya terdiam di balik jendela. Tatapannya lurus menangkap semua kejadian yang berada di dalam. Kali ini emosinya benar-benar memuncak. Bahkan buket bunga dan kantong yang ia bawa dicengkram sangat kuat. Ia benar-benar telah menelan kenyataan pahit. Kedua matanya merah berkaca-kaca, ah sangat tak pantas seorang lelaki menangisi seorang wanita yang tak menganggapnya ada.

"Lalu kau anggap aku apa saat ini?" batin Devan.

Setelah melihat semuanya, ia membalikkan badannya dan berniat kembali lagi ke dalam mobil. Semua yang tlah ia lakukkan ternyata sia-sia. Rasa Kecewa, Marah, Kesal, Lelah, Sakit bercampur pada diri Devan saat ini. Ia berjalan ke arah mobilnya yang terparkir tak jauh darinya.

"Loh kok lo balik sih Van?" tanya Igo terkejut ketika Devan masuk kedalam
mobil.

"Gue baru sadar, gue nggak ada artinya apa-apa" jawab Devan sambil melemparkan buket dan kantong tersebut ke belakang.

"Maksutnya apa sih?" tanya Reyhan tak paham.

"Pikir sendiri" jawab Devan dingin, ia pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.




Strange Girl  ✔️(Revisi)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu