9. Kesekian kali

7.2K 212 0
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~





Pagi ini Renata berangkat sekolah menggunakan bus lagi. Motor yang biasa ia gunakkan setiap harinya, tadi pagi dipakai pegawai mamanya untuk mengantar pesanan kue. Tentu saja Renata senang, karna ia tak perlu repot-repot membawa pesanan kue saat berangkat sekolah.

Saat ini Renata sedang duduk di halte bus, tak lupa ia memasang earphone ke telinganya, untuk mengusir rasa kesepiannya, karna ia sedang sendirian.

Renata mengeluarkan cermin dari dalam tasnya.

"Kamu terlihat sempurnaa hari ini Taa" ucap Renata tersenyum lebar .

"Semoga hari ini tidak seperti kemarin," sambungnya sambil mengelus-elus rambutnya sendiri.

"AYO SEMANGAT RENATA!!" teriaknya.

Renata memberi semangat dirinya sendiri melalui cerminnya. Sebenarnya ia menyadari bahwa di sekitarnya banyak orang-orang yang memperhatikannya, namun ia tak peduli.

Beberapa menit kemudian, bus pun datang..



****



"Devan, bangun nak " ucap mama Devan.

Yaa ini pukul 06:30, dan Devan belum juga bangun. Padahal biasanya ia sudah bangun saat adzan subuh. Mungkin karna efek semalam ia lembur, karna mengerjakan tugas yang sangat banyak. Karna yang memberi tugas adalah guru killer, Devan mau tak mau harus menyelesaikannya dalam semalam. Jika ia tak menyelesaikannya, bisa habis ia besok disekolah.

"Devaannn.." sambil menggoyangkan lengan Devan dengan lembut.

"Bentar lagi maa 10 menit lagii" ucap Devan sembari menarik selimut.

"Yaudah kalo kamu minta nya 10 menit lagi, berarti kamu berangkat jam 06:40 loo" ucap mama langsung meninggalkan kamar Devan.

Begitu mendengarkan ucapan sang mama tadi, Devab langsung bangun dari tempat tidurnya dan bergegas memakai seragam. Hari ini ia tak berniat mandi, dia hanya menyemprotkan Parfum ke seluruh tubuhnya.

"Duh maa kenapa nggak bangunin dari tadi sih?" ucap Devan sembari menuruni anak tangga.

"Kamunya itu yang susah dibangunin, ayo sarapan dulu" jawab mamahnya sembari mempersiapkan sarapan untuk papahnya.

"Enggak maa, aku langsung berangkat aja" ucap Devan mencium punggung tangan Mama nya dan papanya bergantian.

"Yaudah bawa bekal aja yaa makan di sekolah" sahut papa Devan.

"Ah enggaklah paa, nggak usah. Devan berangkat dulu assalamualaikum" ucap Devan yang langsung berlari ke arah motor miliknya.

"Waalaikumsalam" jawab kedua orang tua Devan.


****



Devan memakirkan motornya didepan gerbang sekolahnya yang ternyata sudah ditutup. Ah, Devan terlambat untuk kesekian kalinya.

"Pakkk buka dong paak" teriak Devan sembari menggedor-gedor pintu gerbang.

"Loh kamu telat lagi? ini kedua kalinya kamu telat lo" ucap pak satpam yang saat ini menghampiri Devan.

Strange Girl  ✔️(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang