48. Hal yang memalukan

4.1K 160 13
                                    

⚠️Vote, comment, and share ⚠️
~Happy Reading~

Saat ini devan dan renata sudah berada dalam satu mobil. Hening. Tak tak ada percakapan apapun di antara mereka berdua. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Merasa canggung dengan keadaan seperti ini, devan pun memberanikan diri untuk membuka suara.

"Sudah makan?" Tanya devan dengan tatapan lurus kedepan.

"Udah" Jawab renata yang masih dalam posisi menatap luar jendela.

"Beneran?" Devan menoleh menatap renata.

Renata hanya diam. Ia malas untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan devan. Mungkin devan hanya basa-basi saja.

Devanpun kembali meluruskan pandangannya. Sejujurnya ia sedikit kecewa dengan renata yang sifatnya tidak berubah. Ia mencoba menahan emosinya ketika mendengar jawaban-jawaban ketus dari renata. Devan pun melampiaskan kekecewaannya itu dengan meremas stir mobil cukup kuat.

Tanpa pikir panjang, devan menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah restoran. Devan tau, bahwa sebenarnya renata belum makan, hanya saja mungkin ia malu jika harus jujur kepadanya.

"Kita makan dulu" Ucap devan mematikan mesin mobilnya.

"Gue kan udah bilang, kalo gue udah makan.." Balas renata menatap tajam ke arah devan.

"Krreeekkk...".

Renata membulatkan kedua matanya. Tiba-tiba saja suara itu terdengar dari perutnya. Sungguh hal yang sangat memalukan!. Dengan cepat renata membuang mukanya keluar jendela.

Devan yang sadar akan hal tersebut hanya tersenyum tipis, melihat tingkah renata yang saat ini sedang menahan malu.

"Aku tunggu di dalam" Ucap devan lalu keluar dari mobilnya.

Renata yang menyadari devan telah keluar dari mobil pun bernafas lega. Sedari tadi ia terus mengutuki dirinya sendiri, akibat ulah yang memalukan itu.

"Gue ke dalem nggak ya?" Gumamnya sembari melirik restoran tersebut.


****


"Sebenernya renata kenapa sih? kenapa dia bisa lupa sama gue?" Tanya rizky sembari menopang dagunya.

"Sama gue jugaa..kenapa cuma raffi aja yang di inget sama renata" Sahut dino.

"Hmm.. sebenernya ada apa sih sama renata, kenapa renata nggak cerita ya sama gue.." Ucap raffi dengan tatapan lurus kedepan.

"Mungkin semua ini dirahasiakan fii" Balas vando menepuk bahu raffi.

"Segitunya? sampek gue nggak boleh tau?" Ucap raffi menatap tajam vando.

"Apa mungkin.. renata lupa ingatan?" Tebak rizky.

"Mana mungkin dia lupa ingatan, dia aja masih ingat sama raffi.." Balas dino.

"Gimana kalo kita balik aja kerumah sakit, kita coba aja tanya sama dokter yang periksa renata tadi?" Usul vando.

Strange Girl  ✔️(Revisi)Where stories live. Discover now