7. Lapangan Basket

7.1K 246 1
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~




Saat ini Devan dan Igo sudah berada di lapangan basket. Namun, ternyata dilapangan basket tidak ada yang tim yang latihan, malahan banyak siswa siswi yang berkerumun di lapangan yang entah sedang apa.

"Loh kok nggak ada yang main? lo bohongin gue ya Go?" tanya Devan sambil menunjuk ke arah muka Igo.

"Kagak suwer daah., Kita kesana aja yuk nanya" balas Igo yang beranjak pergi. Mungkin ingin bertanya kepada siswa siswi yang lain.

Daripada Devan nganggur disini, ia pun juga berusaha mencari tahu. Ia bertanya kepada salah satu siswa lelaki yang kebetulan berada di sampingnya.

"Eh, katanya ada latian basket?" tanya Devan sembari menyenggol lengan kanan lelaki tersebut.

"Oh dibatalin. Gara-gara tadi salah satu tim ada yang terkilir kakinya" jawab siswa tersebut.

"Oh, jadi permainan basket dihentikan, gara-gara ada cidera?" Batin Devan.

"Oh yaudah, thanks infonya" balas Devan.

Devan pun berjalan sembari celingukan ke kanan dan ke kiri, untuk mencari sohibnya itu. Ia tersenyum kala melihat Igo yang sedang berdiri disamping tiang bendera. Devan pun menghampiri Igo.

"Igoo!!" Panggil Devan, Igo pun menoleh.

"Dibatalin ternyata bro.." ucap Igo ketika Devan berjalan menghampirinya

"Jadi gimana nih?" tanya Devan.

"Yaudah kita balik ke kelas ajalah!"

"Haha iya Go balik ke kelas aja" ucap Devan sambil mengelus punggung Igo.

Devan sangat tau, sahabatnya satu ini sangat ingin masuk ke Tim basket lagi. Meskipun ia sudah keluar dari Tim basket setidaknya dia masih ingin memantau cara timnya bermain. Sebenarnya Igo dulunya adalah Kapten dan dia dikeluarkan dari Tim basket karena kesalahpahaman yang sampai sekarang belum terpecahkan masalahnya. Dan kapten tim basket penggantinya sekarang adalah Angga. Igo yakin yang membuatnya dikeluarkan dari Tim basket adalah Angga. Igo yakin itu.

"Ke kantin yuk Go, laper nih gue.. Gue traktirr deh" ucap Devan berusaha mencairkan suasana.

Namun Igo malah tak membalas ucapan Devan, ia malah memanggil seorang yang berada tak jauh darinya.

"Renataaa..."

Renatapun menoleh lalu menghampiri mereka berdua yang jaraknya tak jauh.

"Go! K-kok lo malah manggil tu an-anak?" tanya Devan sembari menunjuk renata yang sedang berjalan ke arahnya.

Igo tak menggubris pertanyaan Devan ia malah membalas senyuman manis Renata.

"Hai kak Igo, Hai kak Devaan!!!" ucap Renata sembari melemparkan senyuman kepada Igo dan Devan.

"Hai jug--"

"Gausah sok akrab sama kita lo" ucap Devan memotong perkataan Igo.

Senyum Renata memudar, tetapi ia masih berdiri ditempatnya.

"Devan apaan sih!" gumam Igo sembari menyenggol lengan Devan.

Igo tersenyum kepada Renata. "Lo Renata kan?"

"Iya, yang kemarin ngeDM" jawab Renata terkekeh pelan.

"Udah yaa gue mau balik kelas dulu" ucap Devan tiba-tiba. Namun, Igo segera menahan lengan Devan.

"Disini dulu napa sih!" gumam Igo.

"Lo kenapa sih? nggak mau temenan sama gue ya?" tanya Renata.

"Siapa juga yang mau temenan sama orang aneh kaya lu!" ucap Devan.

"Tapi Igo mau tuh" ucap Renata sambil menunjuk Igo.

"Dari mana lo tau?" tanya Devan nyolot.

"Semalem gue DMan sama dia kok. Dia juga mau temenan sama gue" Jawab renata melirik Igo sambil menjulurkan lidahnya kepada Devan.

"Waahh lu nggak ceritain gue semuanya ya Go?" Devan ganti bertanya pada Igo.

"Hahaha, gue males cerita panjang-panjang bro" jawab Igo.

"Yaudah kita kekantin barengan aja gimana?" ajak Igo.

"Ayo"

"Gak"

Jawab Renata dan Devan bersamaan. Tentunya dengan jawaban yang berbeda.

"Loh kenapa Van? bukannya lo tadi yang ngajak? katanya lu laper?" tanya Igo .

"Tiba-tiba nafsu gue ilang" jawab Devan dengan membuang mukanya ke arah lain. Devan memilih untuk kembali ke kelas saja. Bisa-bisa ia darah tinggi jika berlama-lama disini. Ia langsung beranjak pergi meninggalkan Igo dan Renata disana.

"E-eh tu bocah main nyelonong ae" sahut Igo.

"Gue nyusul Devan dulu ya Taa, sebenernya dia laper, tapi nggak tau jadi badmood gitu. Kalo lo mau gue kasih saran nih ya, mending lo ke kantin beliin dia makanan, dia sukanya nasi pecel lauknya tempe penyet minumnya Jeruk peras" lanjut Igo.

"Ooh gitu ya? oke deh, ntar gue anterin ke kelasnya" ucap Renata bersemangat. Lalu ia bergegas pergi ke kantin, sebelum kantin dipenuhi manusia-manusia ganas.

Sebenarnya semalam Igo dan Renata chatan lewat instagram, cukup banyak topik yang mereka bahas. Tentunya topik mengenai Devan, lelaki yang harus ia balas budinya. Tentunya untuk membantu Renata, Igo bercerita banyak tentang Devan, mulai dari kesukaan Devan, yang dibenci Devan, yang harus dilakukkan Renata, dll. Terlebih lagi, sekarang Igo sudah menjadi temannya (anggap saja begitu). Tentu saja renata sangat senang. Karena baru kali ini dia memiliki teman laki-laki yang baik untuk membantunya dan tampan seperti Igo.









Jangan lupa Vote and Comment yaaa ❤️

Strange Girl  ✔️(Revisi)Where stories live. Discover now