34. Cemas

5K 155 0
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~




Kali ini, aku benar-benar mencemaskanmu.
~Devano mahendra~


Waktu sudah menunjukkan pukul 17.15 dan devan belum juga keluar dari rumah Dhieke. Sedangkan sedari tadi Vivi terus melontarkan berbagai macam pertanyaan kepada Devan. Namun, beberapa kali Devan hanya menjawab dengan anggukan kepalanya.

Devan benar-benar sudah sangat lelah, saat ini ia sedang dihadapi dua pilihan. Di satu sisi Devan masih terjebak dirumah Dhieke, dan disisi lain ia terus diselimuti rasa cemas dari Renata yang tak kunjung memberinya kabar.
Lalu harus berbuat apa lagi?. Namun, Devan terus berusaha agar dapat keluar dari penjara ini.

"Tee, Devan mau pulang, udah mau mahgrib soalnya" rengek Devan dengan wajah memelas.

"Yaudah deh Van, nggak kerasa ya udah sore saking asyiknya ngobrol sama kamu jadi nggak inget waktu" ucap Vivi senang.

"Hehehe. Iya tee" ucap Devan lalu berdiri dan mencium punggung tangan Vivi.

"Kapan-kapan main kesini lagi yaa" ucap Vivi saat Devan mencium punggung tangannya.

"Hati-hati dijalan, jangan kebut-kebutan, titip salam juga buat mamah kamu " ucap Vivi lagi.

"Hati-hati ya Van, sering-sering yaa main kesini" sahut Dhieke sambil tersenyum bahagia.

Devan membuang muka saat Dhieke tersenyum kepadanya, tetapi ia tetap membalas senyum dari mama Dhieke.

Devan berjalan ke arah motornya, dan memakai helm untuk melindungi kepalanya. Ia mulai menyalakan mesin motornya dan berjalan meninggalkan perkarangan rumah Dhieke.

Sedangkan Dhieke? ia tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya ia telah menemukan titik lemah Devan. Tidak mungkin jika Devan menolak ajakan Dhieke untuk kemari lagi. Karna Dhieke tau, bahwa Devan sangat akrab dengan mamah Dhieke , karna sudah menganggapnya seperti mamahnya sendiri.


***


"Mah, hp aku dimana?" tanya Renata disela ia mengunyah makanannya.

"Untuk apa? nanti aja, makan dulu dihabisin baru main hp" ucap Reta sambil menyuapi Renatalagi.

Renata memayunkan bibirnya. Yaa, begitulah mamahnya, entah ia sakit atau tidak semua peraturan tetaplah sama. Karna mamahnya adalah orang yang sangat disiplin, disiplin dalam hal apapun.

"Assalamualaikum" tiba-tiba saja ada seorang paruh baya masuk ke kamar Renata.

"Waalaikumsalam" jawab mama dan Renata bersamaan. Mamah renata menoleh, ternyata ia mendapati seorang yang tadi siang bertemu dengannya.

"Ada perlu apa anda kesini?" ketus Reta.

"Saya hanya ingin memberikan ini kepada Renata" ucap seorang tersebut sambil menyodorkan bingkisan buah.

"Saya tidak ingin apa-apa, saya hanya ingin anak saya sembuh!" ucap Reta yang saat ini merubah posisi menjadi berdiri .

"Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya" ucap seorang tersebut sambil menundukkan kepalanya.

"Sampai kapanpun saya tidak akan memaafkan anda!!" tegas Reta.

"Pergi dari sini!" teriak Reta.

Strange Girl  ✔️(Revisi)Место, где живут истории. Откройте их для себя