31. Masalah 2

4.7K 170 2
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~






"Van bisa bicara sebentar?" tanya Dhieke sembari mencekal pergelangan tangan Devan. Dhieke memang sebelumnya sudah stay didepan kelas Devan, dan saat mengetahui Devan yang baru saja keluar dari kelas bersama teman-temannya, ia langsung bertindak cepat.

"Eh kalian duluan" teriak Devan kepada Igo dan Reyhan.

"Mau ngomong apa?" tanya Devan melepaskan tangan Dhieke.

"Jangan ngomong disini, nggak enak dilihat sama yang lain" jawab Dhieke dan mendapat anggukan dari Devan, mungkin saja Dhieke ingin membicarakan hal penting, mungkin.

Mereka berdua pun berjalan ke tempat duduk di pinggir lapangan basket. Entah mengapa Dhieke mengajaknya berbicara disini, padahal banyak tempat lain yang lebih stategis untuk berbicara empat mata. Devan khawatir jika muncul kabar yang mengatakan bahwa ia dan Dhieke kembali berpacaran. Ah, tidak jangan sampai.

"Kamu udah jadian ya sama Renata?" tanya Dhieke pelan.

"Udah" jawab Devan singkat.

"Ah, iya semoga langgeng ya" lanjut Dhieke.

"Makasih" Balas Devan.

Dan setelah menjawab tidak ada lagi pembicaraan diantara keduanya, mereka berdua sama-sama terdiam. Devan merasa bingung, apa maksud Dhieke? hanya menanyakan hal tersebut saja sampai membawanya ke sini?.

"Kalo gak ada yang mau di omongin lagi aku mau balik ke kelas" ucap Devan memecah keheningan.

Dhieke menghela nafas panjang.

"Sebenernya aku masih ada rasa sama kamu Van.." ucap Dhieke memberanikan diri.

"Terus? "

"Dari kemarin aku udah nyoba buat nggak deket lagi sama Angga, aku udah mulai menjauh dari Angga. Aku masih berharap kalo aku masih ada kesempatan Van, tapi ternyata aku udah sering lihat kamu deket sama adik kelas, dan kemarin malah kamu jadian sama dia" tutur Dhieke menatap Devan serius.

Devan mengalihkan pandangannya ke arah lain, lalu ia berdiri dari duduknya.

"Tentang hubunganku sama Renata, kamu gausah ikut campur, gausah sok care di depanku maupun Renata!" tegas Devan.

Setelah membalas ucapan Dhieke, Devan berjalan pergi meninggalkan Dhieke yang terdiam menatao kepergiannya yang semakin menjauh.

"Untuk mengatakkan yang sebenarnya tentang perasaanku saja sangat berat, sangat. Aku percaya, suatu saat kamu akan kembali lagi kepadaku. Kamu tetap milikku, maka aku takkan pernah melepasmu Devan" Batinnya.





****





Sedangkan tadi di tempat lain.

"Loh itu kan kak Dhieke sama Devan" gumam Renata saat melihat Devan dan Dhieke tengah duduk berdua di pinggir lapangan basket.

Renata mengendap-endap dengan gerakan sigap ia berusaha mendengar apa yang di bicarakan mereka berdua, sayangnya karna jarak yang terlalu jauh Renata tidak dapat mendengarkan pembicaraan apapun.

Strange Girl  ✔️(Revisi)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن