60. Menyakitkan

3.4K 124 25
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~

****

Hari ini adalah kembalinya renata ke sekolah. Setelah tiga hari ia tak masuk karna merawat mamanya yang berada di rumah sakit. Hari minggu kemarin adalah hari dimana mamanya kembali pulang kerumah. Dan renata benar-benar senang mamanya cepat keluar dari rumah sakit, mengingat biaya rumah sakit yang sangat mahal.

Pagi ini sebenarnya ia sudah di jemput oleh raffi di depan rumahnya tadi. Tetapi renata menolaknya karna renata tak ingin merepotkan raffi. Toh renata juga tak ingin bertemu dengan orang-orang terdekatnya lagi. Entahlah, mereka nampak menakutkan bagi renata. Setelah ia tau semua yang terjadi.

Renata berjalan pelan menyusuri koridor sembari bersenandung kecil. Seperti biasanya, ia menyumpal telinganya menggunakan earphone dan memutar lagu favoritnya.

Namun, tiba- tiba saja langkahnya terhenti. Pandangannya terkunci pada satu pria yang sedang berjalan tak jauh didepannya, pria bersama dengan wanita yang ada di samping pria tersebut. Mereka tampak serasi, saling melempar canda gurau. Kali ini ia benar-benar dapat melihat kemesraan mereka berdua.

Mata renata terus saja mengamati gerak-gerik mereka dari kejauhan. Sampai akhirnya, pria tersebut menyadarinya. Ia menyadari keberadaan renata yang saat ini berada beberapa meter di depannya. Sakit, sangat sakit. Rasa kepercayaannya hancur seketika. Keinginan untuk meluruskan semuanya telah sirna. Entahlah, ia benar-benar merasakan sakit yang luar biasa ketika melihat devan dan dhieke berjalan bersama di depan matanya seperti ini. Hey, apakah kau cemburu?.

Renata tak peduli, ia membuang pandangannya ke arah lain. Ia pun berjalan cepat dan dengan sengajanya menabrakkan bahunya ke bahu dhieke. Sungguh ia sangat benci keadaan ini!.

Renata berjalan ke arah bangkunya dan membanting tasnya di atas meja tempatnya duduk. Ia pun melipat kedua tangannya di atas meja dan menenggelamkan kepalanya disana. Ingin sekali ia menangis saat ini!.

Beby yang menyadari kehadiran renata yang sedang tak baik-baik saja itupun langsung menghampiri dan mengelus punggungnya perlahan.

"Taa? kenapa?" Tanya beby pelan.

Renata mendongakkan kepalanya. Oh, syukur sekali! renata masih memiliki sahabat satu lagi untuknya berbagi semua keluh kesahnya.

"Lo kenapa baru pulang beb!!" Tangis renata langsung pecah, ia pun langsung menghambur ke pelukan beby.

"Maafin gue ta, nenek gue yang di bogor sakit, gue baru bisa pulang sekarang.. Dan maaf ya gue belum sempet jenguk nyokap lo, gue minta maaf banget" Balas beby membalas pelukan renata.

"Gue lelah beb, gue lelah dengan semua ujian ini.." Lirih renata.

Beby melepaskan pelukan renata, dan menangkup wajah renata yang mulai basah karna air mata.

"Lo kenapa? ada apa? lo bisa cerita sama gue, gue sahabat lo" Balas beby.

"Gue bakal cerita tapi gak disini" Ucap renata terisak.

"Yaudah, ayo kita pergi!" Balas beby lalu menggandeng renata keluar kelas.


****


"Nono, nanti sepulang sekolah anterin aku ke mall yaa" Ucap dhieke dengan senyuman yang tiada luntur di wajahnya.

"Sebagai gantinya, aku bakal traktir kamu makan mie yang nagihh banget.." Antusias dhieke.

"Kamu belum pernah nyobainkan?belum kan?" Tanya dhieke sembari menatap devan.

"Nonoo!!" Panggil dhieke yang merasa devan sedari tadi diam dengan pandangan lurus kedepan.

Strange Girl  ✔️(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang