36. Bingung

5.4K 130 5
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~



Devan sengaja berangkat lebih pagi dari hari sebelumnya. Ia berjalan sangat pelan, melewati koridor yang masih sepi. Pikirannya tidak bisa fokus, Devan terus melamun dari kejadian saat ia mengetahui semuanya. Beberapa hari ini, ia berusaha menghindar dari Renata. Ia tak mengunjungi Renata ataupun memberi kabar padanya. Mungkin Renata akan bingung, mengapa Devan berubah. Bahkan mama dan papa Devan pun ikut kaget dengan perubahan sikap Devan yang sangat drastis itu.

Dari arah belakang terdengar suara langkah kaki seorang. Namun, Devan sama sekali tak tertarik untuk membalikkan badannya.

"Woyy, pagi-pagi udah lemes aja" ucap Igo yang saat ini berada disamping Devan. Ya, seorang tersebut adalah Igo.

Devan hanya diam, ia tak berniat menyahuti sama sekali. Dengan berubahnya Devan menjadi pendiam, Igo sangat paham apa yang dialami dengan sahabatnya ini.

"Lo kenapa? ada masalah ya? sama siapa? Renata kah? eh, Renata gimana? udah sembuh?" tanya Igo bertubi-tubi.

Ketika Devan mendengar nama Renata disebut, rasanya seluruh badan kembali lemas, matanya pun memanas ingin rasanya ia mengeluarkan butiran bening dari matanya. Namun, sebisa mungkin Devan mengontrol dirinya baik-baik. Tidak mungkin seorang devan akan terlihat lemah di depan sahabatnya.

"Nggak" jawab Devan singkat.

"Jujur aja, gue udah kenal lo lama Van" ucap Igo.

Bukannya menjawab Devan malah berjalan mendahului Igo. Ia berjalan lebih cepat dari yang tadi, karna ingin cepat sampai di kelas .

"Gue tau lo Van" gumam Igo.




   ****



"Babiii, lo semalem gue spam chat tau!" gerutu Ve saat melihat Beby yang baru datang.

"Yaa sory, gue udah ngantuk banget" ucap Beby sambil berjalan menuju bangkunya.

"Lah trus lo baca nggak pesan dari gue?" tanya Ve.

"Kagak"

"Okee Ve tenang.. " ucap Ve kepada dirinya sendiri sambil menarik pelan napasnya.

"Untung lo sahabat gue" lanjutnya dengan nada yang lembut.

"Eh btw ada apa lo semalem ngechat?" tanya Beby.

"Buka aja handphone lo. gue males ngomong" balas Ve.

"Yaelah males amat lu ngomong.." Balas Beby lalu membuka handphonenya.

"Awalnya gue ga percaya tap-.." ucapan Ve terpotong. Karna tiba-tiba saja Beby membungkam mulutnya.

"What?!" Beby terkejut ketika membaca isi chat Ve dan kak Dhieke yang sengaja di kirim oleh Ve.

Ve melepas kasar tangan Beby. Dan memutar kepala Beby kehadapannya dengan kedua tangannya yang berada di pipi Beby.

"Makanya, gue tadi bilang apa!" ucap Ve.

"Ini beneran atau emang buatan dari kak Dhieke sendiri sih?" tanya Beby sambil melepaskan kedua tangan Ve.

"Gue kira juga gitu, tapi pas gue tanya ke Igo ternyata bener. Mamahnya kak Devan tuh namanya Dewi" jawab Ve.

"Trus ini gimana? kita kasih tau Renata atau enggak?" tanya Beby.

Strange Girl  ✔️(Revisi)Where stories live. Discover now