2. Tidak mengenaliku?

10.5K 352 3
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~

JANGAN LUPA BACA CERITAKU YANG "SPOILER" YAAA! NGGAK KALAH SERU SAMA INI LHO ^^

Suasana di kantin sangat ricuh, tidak ada bedanya dengan hari-hari biasanya. Semua anak bersemangat mengantri di kantin favorit mereka meskipun antrianya panjang kaya antrian sembako. Berbeda dengan Renata, Beby, dan Ve yang tengah duduk santai sambil menikmati makanan mereka masing-masing.

"Eh taa kakel yang nolong lo tuhh ganteng gak?" tanya Ve penasaran.

"Napa? mau lo gebet? yakali emang dia mau ama bocah kaya lu?" sahut Beby sambil mengunyah bakso.

"Paan sih lo babi, nyambung ae,gue tanya nata !" cetus Ve dengan nada tinggi.

"Hmm udah gausah berantem lu orang! yaa menurut gue sih lumayan juga" jawab Renata dengan membayangkan lelaki yang ia temui tadi.

"Trus dia keren gak?" tanya Ve penuh antusias.

"Tanya mulu kaya dora lo! " sahut Beby.

"Eh tuh tuh orangnyaaa!!!" ucap Renata sambil menunjuk seorang yang berjalan menuju kantin.

Yaps, lelaki tersebut ada di sebelah utara kantin yang sepertinya tengah bersama dua teman lelakinya. Renata tak mengenal mereka semua, tetapi rasanya ingin sekali ia datang kesana dan berkenalan secara langsung.

"Kalo dia mah gue kenal taaa.." ucap Ve.

"Eh Eh ta dia kesini.." ucap Beby sambil menyenggol tangan renata

"Kayaknya lo harus bilang disini sekarang deh Ta, kapan lagi lo ketemu sama dia?" ucap Beby sambil meminum jus jeruk nya.

"Hmm iya sih,tapi kan disini rame banget, banyak kakel lagi, guekan maluuu!!" jawab Renata sembari memperhatikan keadaan disekitarnya. Cukup ramai, dan tak mungkin ia mempermalukan dirinya sendiri.

"Udah gapapa lu kan cuman bilang makasih apa salahnya coba?" kompor Ve.

Renata menghembuskan napasnya pelan. Mungkin benar kata Beby dan Ve. Kapan lagi, ia bertemu lelaki itu jika bukan sekarang? mungkin sekaang adalah waktu yang pas. Ya! ia tak boleh melewatkannya!.

Tak lama kemudian Renata berdiri dari tempat duduknya dia menghampiri lelaki yang 'katanya' membantunya waktu itu. Saat sudah berdiri di depan lelaki itu, kedua mata Renata tak lepas dari kedua mata lelaki tersebut. Ia tersenyum lebar.

"Makasih ya " ucap Renata sambil tersenyum manis.

Bukannya menjawab lelaki tersebut malah diam dan tatapannya terasa sangat tajam nan dingin ke arah Renata. Jujur, saat tak mendapat respon seperti ini ia sangat malu, nyalinya menciut. Apalagi keadaannya lagi di kantin. Huh sangat bodoh, bodoh, bodoh. Mengikuti saran teman yang ternyata menyesatkan.

"He-heii, gue mau berterimakasih loh" ucap Renata yang berusaha menutupi kegugupannya.

"Apa sih? minggir gue mau lewat!" ucap lelaki tersebut dengan nada datarnya.

Renata merentangkan kedua tangannya, mencegah agar lelaki tersebut tak melewatinya begitu saja.

"L-lo kan yang beberapa bu-bulan lalu nolongin gue sama mama gue kan?yang di toko kue.. Gu-gue berterima kasih banget sama lo, gue janji, gue bakal ngelakuin yang terbaik buat bales kebaikan lo,karna ini menyangkut kehidupan gue dan mama gue!" ucap Renata sambil memegang tangan kiri lelaki tersebut.

"Apaan sih lo? gue udah bilang berapa kali sama lo gausah sok akrab lo!" ucap lelaki tersebut sambil membuang kasar tangan Renata yang memegang tangannya .

Ucapan lelaki tersebut berhasil membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian di kantin. Congrats!.

"Yaakaan, apa yang gue duga kejadian benerr..!" teriak Renata dalam hati.

"Gu-gue cuman mau berterimakasih aja, dan gue juga siap kok kalo lo butuh bantuan apapun gue siap ngebantu lo kok!"

"Gue gak kenal lo dan gausah sok akrab! gak ada sopan-sopannya deh lu dari tadi!" jawab lelaki tersebut dengan nada tinggi.

Sedangkan ditempat lain, Ve dan Beby yang melihat mereka dari kejauhan lama-lama geram karna sifat lelaki tersebut begitu kasar terhadap Renata. Tidak sepatutnya, wanita di perlakukkan kasar seperti itu.

"Anjay Renata gimana sih, cuman bilang makasih aja sampek megang tangan segala" ucap Beby sambil menepuk dahinya.

"Tapi cowok itu juga kebangeten deh cuman bales sama-sama aja lama banget!" sahut Ve.

"Kesana yuk Ve kita susul renata kasian dia di liatin anak seisi kantin" ucap Beby dengan menggandeng Ve.

Disisi lain renata masih kukuh dengan prinsipnya, dan masih berulang-ulang mengucap hal yang sama ke lelaki itu. Memang, sebenarnya ia sangat malu. Tetapi jika ia mundur, ia akan menjadi lebih malu. Jika sudah basah, teruskan saja, jangan kembali lagi.

"Gu-gue masih inget kejadiannya kok, dan gue juga inget siapa yang gendong gue yang bantuin gue, gue inget dan itu lo!" ucap Renata masih dengan senyum manis dibibirnya.

Lelaki itu hanya terdiam ia hanya melihat dan mendengarkan gadis didepannya itu. Ia tak berniat menjawabnya. Sudah ia sematkan bahwa gadis didepannya ini adalah 'gadis aneh' lalu buat apa ia meladeninya?.

Dari kejauhan datang Ve dan Beby yang tiba-tiba menggandeng tangan Renata dan menyeretnya keluar dari kantin. Namun gagal, tidak semudah itu membawa Renata keluar dari kantin. Renata terlalu keras kepala, ia melepaskan tangan Ve dan Beby yang menariknya.

"Taa kita pergi aja Ta, ngapain sih lo bilang makasih terus tapi nggak direspon sama sekali" ucap Beby kesal.

"Nggak beb, gue harus berterima kasih sama dia, gue juga berutang budi sama dia" jawab Renata masih menatap lelaki itu.

"Udahlah ! Lupain! dan nggak usah deket-deket lagi sama gue!!" ketus lelaki itu lalu berjalan melewati mereka bertiga yang diam di tempat.

"Ah bagaimana ini?! tidak berhasil?! gak papalah, gue janji sama diri gue sendiri, sampai kapanpun gue bales kebaikan lo"










Vote and comment!!

Strange Girl  ✔️(Revisi)Where stories live. Discover now