37. Sakit

4.7K 140 6
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~





"Loh.." kaget Devab sembari menunjuk gadis tersebut.

Seketika gadis tersebut berdiri dari duduknya dan ia berlari memeluk Devan. Sontak Devan terkejut, mengapa gadis ini tiba-tiba memeluknya?

Hal tersebut membuat seisi kamar terfokus dengan kejadian tersebut, tak terkecuali Renata. Ia menatap Devan dengan sorot mata tajam. Namun, tampaknya butiran-butiran bening akan keluar dari matanya.

"Yaampun, kok bisa sih kita ketemu disini" ucap gadis tersebut sambil memeluk Devan.

Devan mendorong kasar gadis tersebut, sehingga tubuh gadis tersebut terdorong sedikit menjauh dari badan Devan. Devan tak habis pikir mengapa ia selalu bertemu dengan gadis ini. Devan sangat membenci gadis ini, gadis yang selalu mengusikknya jika bertemu. Siapa lagi jika bukan Franda.

"Aduhh..." ucap Franda ketika Devan mendorongnya.

"Eh ati-ati lo sama adik gue!" ucap Raffi tak terima.

"Ooh jadi ini adek lo" tanya Devan dengan nada dingin.

"Akhirnya Devan ngomong juga" bisik Reyhan kepada Igo.

"Ntar kalo mereka berdua berantem lo pilih siapa? keliatannya si cowok alay ini juga suka Renata deh" bisik Reyhan lagi sambil menunjuk Raffi.

"Bacod!" balas Igo.

"Emangnya kenapa?!" tanya Raffi yang langsung menghampiri Devan .

"Murahan" jawab Devan dingin dengan menaikkan sudut bibirnya.

"Apa ?! lo bilang apa tadi?!" tanya Raffi dengan nada sedikit meninggi.

Igo dan Reyhan yang menyaksikan perdebatan mereka ini, segera menenangkan kedua belah pihak. Karna terdengar dari gaya bicara Raffi seakan mengajak Devan duel.

"Udah, inget ini rumah sakit, diluar aja kalo berantem" ucap Reyhan menahan Raffi.

"Eh kak udah dong, aku nggak kenapa-kenapa kok" sahut Franda meyakinkan.

Akhirnya emosi Raffi pun reda, meskipun masih ada rasa yang mengganjal. Ia langsung menepis tangan Reyhan yang menahannya.

"Kamu ngapain disini? mau buat onar? mending keluar aja!" ucap Reta.

Devan menundukkan kepalanya. "Maaf mah.."

"Dia siapa kak?" sahut Renata dengan suara serak.

Devan sangat mengerti dengan suara Renata yang seperti itu, ingin rasanya ia menjelaskan semua tentang dia dan Franda. Namun, jika ia menjelaskan sekarang, percuma! karna mungkin saja Renata tidak akan percaya.

"Aku nggak kenal sama dia" ucap Devan berjalan ke arah ranjang Renata.

"Berhenti!" ucap Renata cepat. Mau tak mau Devan pun menghentikan langkahnya.

"Terus aku percaya gitu aja? udah jelas dia peluk kamu kak, nggak mungkin kalo kalian berdua nggak saling kenal" elak Renata, dengan air mata yang tak terasa sudah mengalir deras, ia sudah tak tahan lagi.

Strange Girl  ✔️(Revisi)Where stories live. Discover now