17. Manis

6.2K 212 0
                                    

⚠️Vote, comment, and Share⚠️
~Happy Reading~




"Tapi kalo kamu bener-bener mau ya yang serius, jangan main-main" ucap Devan.

"Iyaa kapan sih aku nggak serius sama kamu?" tanya Renata sembari menaikkan turunkan kedua alisnya.

"Ni-nih kaya gi-gini nih" ucap Devan kaku sembari menunjuk dahi Renata. Aduh, bisa-bisa jantung Devan copot jika ia terus-terusan berada di samping gadis ini. Apakah perempuan sangat mudah berbicara seperti itu kepada lelaki, tanpa memikirkannya terlebih dahulu?.

"Iya iya aku serius kok kak" Jawab Renata sambil menyingkirkan tangan Devan.

"Mulai kapan nih kak?" tanya Renata

"Besok juga bisa" jawab Devan.

"Kalo dimananya kamu aja yang nyari, yang penting tempatnya tenang" lanjut Devan.

"Siaapp pak boss!" ucap Renata sembari hormat ke Devan.

"Yaudah aku mau kesana, kumpul sama temen-temen, mending kamu ke perpus sana belajar yang pinter!" ucap Devan mengacak-acak puncak kepala Renata.

"Kok kak Devan lama-kelamaan perhatiannya makin manis aja ya" batin Renata sambil senyum-senyum memandangi Devan.

Dikelas XI- 7 Renata adalah anak perempuan yang mempunyai rangking paling rendah, dari 36 siswa dia mendapatkan posisi di rangking 33. Hal itu sangat berbeda jauh dengan Devan, Devan bukan anak yang jenius, tetapi dia memiliki IQ yang sedikit lebih tinggi di banding temannya yang lain. Dari kelas 10 Devan selalu mendapat rangking paralel. Tak heran jika Devan ingin membagi ilmunya tersebut kepada Renata .

"Yaudah aku kesana dulu ya, nggak enak sama temen-temen" ujar Devan.

"Oh iya kak" jawab Renata bersemangat.

Kemudian Devan beranjak dari tempat duduknya dan mulai bergabung bersama teman-temannya.

"Rasanya antara nyata dan mimpi, aku tak tau mana yang benar diantara kedua itu"


****


"Eh Ta, lo kemana aja tadi pas disuruh keluar?" tanya Ve heran.

Pasalnya saat Renata kembali ke kelas raut wajahnya bukannya sedih malah terlihat sangat bahagia, membuat Ve dan Beby terheran-heran, gadis macam apa Renata ini.

"Kepo luuuuu...!" jawab Renata sambil memajukan mukanya ke depan Ve.

"Ih paan sih!" balas Ve sembari menjauhkan muka Renata.

"Lu abis ke kantin ya? kagak ajak-ajak lu" sahut Beby.

"Hmm tadi gue sempet ke Kantin, tapi sebelum ke kantin gue di lapangan basket dulu hehe" jawab Renata sambil nyengir.

"Pasti ketemu sama kak Devan kan lu" tebak Ve.

"Yaiyalah, siapa lagi kalo bukan tuh kakak kelas" sahut Beby.

"Eh tapi ngomong-ngomong kak Devan boleh juga tuh" lanjut Beby sambil menyenggol lengan Renata.

"Apa lu?! lu suka? mau gue tampol lu pake ini?!" ucap Renata sembari memegang buku paket yang sebentar lagi akan melayang.

Strange Girl  ✔️(Revisi)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें