6. KARMA DAN SUMPAH SALFA

8K 464 14
                                    

SETELAH selesai bersih-bersih sehabis kena amukan dari Rindu karena di berikan surat cinta oleh Bu Dori, kini Rey sudah rapih mengenakan baju santai rumahannya. Di balut jeans selutut dengan kaos hitam Rey terlihat lebih fresh di bandingkan tadi yang selalu terlihat urakan ketika memakai seragam sekolah.

Rey mengambil gitar yang terletak di sudut kamar, lalu beralih menuju balkon untuk menikmati sore hari di kota metropolitan ini.

Tangannya memang bergerak memetik senar gitar, menimbulkan alunan nada yang begitu merdu jika di dengar. Tapi pikiran Rey melayang jauh pada kejadian beberapa jam lalu saat tidak sengaja Rey melihat Reina sedang jalan berdua dengan__pacarnya!

Flashback on.

Sore ini, Rey berniat mampir ke restoran GoldenStar yang terletak tak jauh dari rumahnya untuk membeli kentang goreng. Setelah itu baru kemudian Rey akan memberikannya pada Rindu sebagai bentuk harapan bisa meredam emosi Bundanya jika nanti Rey memberikan surat cinta dari sinden jaipongan a.k.a bu Dori.

Rey hendak memasuki restoran tersebut, tapi pandanganya langsung menangkap seorang gadis dengan seragam sekolah yang sama dengannya tengah duduk berdua bersama seorang cowok.

Dari luar Rey dapat melihat jelas senyum manis Reina di balik kaca tembus pandang restoran ini, ia tengah menebar senyum pada cowok di hadapannya.

Dan Rey tahu, itu pasti pacarnya. Rey tidak masalah Reina tak merespon atau bahkan tak akan pernah membalas perasaannya. Tapi masalahnya kenapa cowok yang di cintai Reina harus si brengsek itu?! Kenapa harus dia?!

Langkah lebar Rey membawanya memasuki restoran, tanpa rasa malu Rey mendatangi meja Reina lalu menarik kursi lalu duduk di tengah-tengah mereka.

Reina yang menyadari adanya Rey secara tiba-tiba itupun memutar bola mata jengah. Kenapa dimana-mana selalu ada dia sih?! Begitu pikir Reina.

"Haii Reina kesayangan." sapa Rey, tanpa meminta izin pemiliknya Rey menyeruput minuman milik pacar Reina hingga setengah.

"Eh? Itu minuman--" ucapan Reina tercekat. "Lo ngapain sih kesini?!"

"Ini kan tempat umum Rei, jadi bebas mau siapa aja yang kesini, termasuk gue." Rey mengerlingkan sebelah matanya, tidak mempedulikan meskipun ada pacar Reina di hadapannya.

"Yaudah! Terus lo ngapain duduk disini? Nggak lihat gue lagi sama siapa?!"

"Pacar lo, kan?" Rey menjawab santai, seakan tidak ada beban atau rasa cemburu sedikit pun. Stay calm, Rey merupakan orang yang terlalu pandai mengendalikan perasaannya.

"Kalau lo tahu, yaudah sana pergi! Jangan ganggu acara gue." usir Reina, Rey mengangguk kemudian beranjak. Tapi sebelum itu ia mendekati pacar Reina dan berbisik.

"Gue nggak akan lepasin lo kalau sampai Reina nangis karena lo! Biar lo tahu, gue suka dia." ancam Rey penuh penekanan, menepuk bahu cowok itu dua kali lalu keluar dari restoran.

Tentang membeli kentang goreng untuk Rindu, biar Rey membelinya di tempat lain saja.

Flashback off.

"Bangsat!" Rey berteriak frustrasi, menyimpan gitar di pangkuannya ke lantai, pikiranya kusut di penuhi oleh Reina.

Kenapa sih? Kenapa Rey harus mencintai gadis yang sudah memiliki pacar? Dan kenapa gadis itu malah berpacaran dengan orang brengsek macam dia?

Shit! Reina membuat Rey khawatir saja. Pasalnya Rey sangat tahu betul siapa pacar Reina sebenarnya, bahkan jauh dari Reina sendiri. Dia itu licik! Rey tidak mau Reina tersakiti hanya karena cowok bajingan sepertinya.

JUST REYGAN [COMPLETED]Where stories live. Discover now