*****
LANGIT masih setengah hitam, matahari pun masih setia bersembunyi. Reina, gadis manis itu membuka pintu rumahnya dengan seragam yang sudah melekat di tubuhnya, menghirup sejuknya udara pagi yang belum terjamah oleh asap kendaraan. Jam masih berada di pukul 5.30 Wib, dan Reina selaku Ketua Osis di haruskan ke sekolah lebih dulu untuk memantau acara yang akan di adakan di sana.
Mengingat hari ini adalah hari besar baginya berikut juga para anggotanya. Pensi sekolah di bawa pimpinan Reina. Ia berharap, acara yang telah di tunggu-tunggu nya, sukses dan berakhir memuaskan bagi kepsek, pembina osis serta jajarannya juga guru berikut siswa-siswi SMA Merah Putih.
"Bismilah, semoga semuanya lancar. Semangat Reina!" Reina menyemangati diri sendiri, seberkas senyum tidak henti-hentinya luntur dari bibirnya.
Reina melangkah pelan menuju gerbang, sampai satu sosok yang tengah bersandar di motornya dengan pandangan tertuju ke ponselnya membuat Reina mempercepat jalannya. Reina tidak salah lihat kan? Itu ..., Rey? Ngapain dia sepagi ini sudah ada di rumah Reina?
"Rey?" panggil Reina mengalihkan atensi Rey dari ponselnya.
Rey mendongak. "Haii! Selamat pagi, sayanggg." sapanya dengan wajah sumringah.
Reina mengerutkan kening, masih bingung. Ini Rey pagi-pagi buta masih menggunakan setelan rumahannya mau apa dan kemana? Tapi tidak bisa di sebut setelan rumah juga sih, celana pendek serta kaos yang di lapisi kemeja jika Rey yang memakainya tetap kelihatan rapi meskipun muka bantalnya masih terlihat begitu kentara.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
JUST REYGAN [COMPLETED]
Genç KurguReina itu gadis yang di cintainya, dan Ravega adalah geng motor sekaligus keluarga kedua baginya, dan Rey, adalah yang memiliki keduanya. Namun, apa jadinya jika Reina meminta untuk Rey melepaskan salah satu dari mereka? Apa Rey sanggup memilih? [R...