49. ADA APA DENGAN RANGGA?

3.5K 257 173
                                    

"REINA!"

"REINA, KAMU DENGAR SAYA?!"

"Rei, Rei. Bangun. Lo di pelototin bu Dori, tuh!" Salfa terus menggoyangkan lengan Reina yang tengah menelungkupkan wajah di atas meja, tertidur.

Reina memang sengaja memejamkan mata sebentar untuk sekedar menghilangkan kantuk yang sejak tadi pagi menyerangnya. Jam pertama dan kedua mungkin Reina masih bisa menahan, tapi sekarang saat memasuki jam ketiga Reina tidak bisa jika tidak tidur.

Matanya benar-benar mengantuk karena semalam ia pulang dari rumah sakit pukul satu dini hari dan sampai rumah bukannya langsung tidur malah menangis sampai subuh mengingat perlakuan Rey yang berubah drastis terhadapnya.

Alhasil, saat pelajaran matematika yang di ampu oleh Bu Dori salah seorang guru killer sekaligus penunggu ruang bk tersebut Reina memutuskan kabur ke alam mimpi.

"Reina! Astaga Tuhan ni anak.." Salfa mengerang frustasi ketika Reina tak kunjung merespon, padahal bu Dori di depan sudah terlihat menahan geram.

Tuk!

"Sshhh.." Reina mengerang, mengusap kepalanya yang di hantam penggaris oleh Salfa.

"Apasih, Sal?! Sakit tahu, nggak?! Lo pikir--"

"--INI HOTEL BISA TIDUR SEENAKNYA!" tubuh Reina menegang manakala suara cempreng itu menggelegar menyambung ucapannya yang terpotong tadi, terkejut bukan main saat Bu Dori menatapnya tajam.

"Kenapa lo nggak bangunin gue pas Dori masuk, Salfaa?! Sengaja biar gue di hukum?" bisik Reina kesal.

"Dari tadi gue udah nyoba bangunin lo, ya! Lo nya aja yang kebo!" sahut Salfa tidak mau di salahkan.

"Terus gimana dong, ini? Mati dah gue." Reina meratap, ketakutan.

"REINA SEKAR ANGGITA! TIDUR SAAT JAM PELAJARAN? KETUA OSIS MACAM APA KAMU HAH?!"

Jedak!

Semua murid terlonjak ketika penggaris kayu yang selalu Bu Dori bawa kemana-mana untuk memburu para anak bangor itu mendarat keras di white board, membuat mereka mengusap-usap dada sembari mengucap istighfar dalam hati.

"SEHARUSNYA KAMU MENCONTOHKAN PERILAKU BAIK UNTUK TEMAN-TEMAN KAMU! BUKAN MALAH SEBALIKNYA! ENAK-ENAKAN TIDUR, KENAPA NGGAK SEKALIAN AJA BAWA KASUR?!" kecam Bu Dori semakin galak, tajam, pedas, dan ngegas tentunya.

Reina meneguk salivanya, mengerjap beberapa kali berusaha fokus untuk mencari alasan apa yang masuk akal agar ia tidak di hukum.

Tapi rasanya percuma, bu Dori termasuk kategori guru tegas juga di siplin, jadi sangat tidak mungkin jika beliau sudi mentolerir murid yang merusak mood dan pemandangannya karena tidur di kelas saat jam pelajaran berlangsung.

"SEKARANG SAYA MINTA KAMU KELUAR! DAN ABSEN KAMU AKAN SAYA ANGGAP ALFA!"

Tuh kan! Baru saja di omong, guru tersayang ini memang tidak kira-kira kalau bertindak.

"Tapi bu, saya--"

"TIDAK ADA TAPI-TAPIAN! KELUARRR!!!" teriak Bu Dori gregetan.

JUST REYGAN [COMPLETED]Where stories live. Discover now