20. TERBONGKAR

6.1K 452 34
                                    

SETELAH acara makan eskrim dadakan yang Rey buat untuk mengembalikan mood putri kecilnya selesai, Rey langsung mengantar Lea pulang. Lea sempat menolak karena tasnya masih di sekolah, tapi Rey tidak menggubris dan mengatakan bahwa tas Lea akan di urus dengan Dimas.

Bel pulang telah berbunyi sekitar sepuluh menit lalu, tapi sekolah sudah begitu sepi layaknya kuburan baru. Berbeda dengan murid-murid lain yang sudah ngacir, Rey malah kembali ke sekolah, tujuannya apalagi kalau bukan menemui Reina, kan mau bertemu calon mertua.

"Salfa!" panggil Rey yang melihat Salfa berjalan berlawanan arah dengannya.

"Rey, ada apa?" jawab Salfa.

"Reina mana?"

"Di kantin, gue ajakin pulang katanya nanti aja, murung terus dari tadi di kelas."

"Murung? Kenapa?"

Salfa hanya tersenyum tipis, menepuk bahu Rey kemudian berlalu. "Nanti juga lo tahu, gue duluan."

*****

Netra Rey menyusuri area kantin, mencari keberadaan Reina, sedikit cemas mendengar ucapan Salfa yang katanya Reina sedang murung. Ada apa dengan gadis itu? Namun sesaat kemudian Rey tersenyum mendapati Reina di pojok kantin tengah melamun sendirian di temani sebotol air mineral di hadapannya.

Rey duduk di depan Reina yang mungkin belum menyadari keberadaannya, memilih diam sekaligus mencuri tatap pada seseorang yang membuatnya jatuh cinta. Reina sangat cantik di amati dari dekat, terlihat begitu banyak ketulusan yang ia sembunyikan di balik mata tajamnya.

Rey menopang dagu, senyam-senyum tidak jelas sambil membayangkan suatu saat Reina akan menjadi pacar resminya.

Kamu kemana sih, Ren? Aku khawatir nunggu kabar dari kamu, kenapa ngilang gitu aja? Padahal aku mau cerita sama kamu, mau ngadu sama kamu karena kemarin aku sempat di begal. Kamu tahu nggak sih? Rey yang nolongin aku, dia yang ngorbanin nyawa nya demi aku sampai masuk rumah sakit, sedangkan kamu mana? Pacarku sendiri malah nggak kelihatan batang hidungnya. Kenapa apa-apa selalu Rey? Selaaalu Reygan yang ada di saat aku butuh. Aku mohon Ren kembali, jangan buat aku hilang harapan, jangan buat aku berbalik mendekap Reygan.

"Ck! Ishh, Rey! Ngapain disini? Ngagetin tahu nggak?!" kaget Reina saat tersadar mendapati Rey tengah memperhatikannya lamat-lamat.

"Nunggu yang lagi ngelamun." sahut Rey santai.

Reina mendorong wajah Rey yang terlalu dekat dengannya menggunakan kelima jarinya. "Gak ada yang ngelamun."

"Terus tadi apa? Semedi?"

"Cosplay jadi patung!"

"Oohh.. Berarti udah?"

"Udah apa?

"Mencintaiku."

Reina menggeleng tak habis pikir. "Suka aja nggak, gimana mau cinta?"

Bahu Rey meluruh, bibirnya mengerucut. "Yahh, Rey sedih banget."

JUST REYGAN [COMPLETED]Where stories live. Discover now