34. MENGINGINKAN KEHANCURAN

4.7K 302 21
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.












*****




















MATAHARI sudah di jemput bulan, siang pun sudah di gantikan malam. Namun, semua itu tidak berefek apapun pada kota metropolitan yang di kenal tidak pernah istirahat ini.

Reina melirik arloji di tangannya, pukul 20.45 Wib dan jalanan masih sangat ramai? Rakyat Ibu kota Jakarta memang sesibuk itu. Bahkan jalanan yang seharusnya lengang justru padat dengan kendaraan yang berlalu lalang.

Reina melirik Rey dari samping yang tengah fokus menyetir. Mata bulat dengan netra hitamnya, hidung mancungnya, bibir tipis semerah jambu itu di tambah ketika sedikit tarikan senyum saja lesung pipit akan tercetak di kedua pipinya membuat Rey terlihat begitu sempurna. Sempurna ketampanannya.

Pantas Rey selalu mengaku kalau dia adalah manusia paling tampan sebumi, karena memang faktanya demikian. Sepertinya, Tuhan tengah berbahagia saat menciptakan Rey, terbukti hasil karyanya juga mampu membuat Reina bahagia atas kehadirannya.

Kemana saja Reina selama ini? Bukan cuma tampan, kepribadian Rey yang baru Reina ketahui pantas di puji. Ah! Reina jadi menyesal lagi pernah berkali-kali menyakiti hati cowok di sampingnya.

Padahal Rey sangat baik, apa karena Rey menjadi Ketua geng motor yang biasa mendapat desas-desus bahwa perkumpulan semacam itu adalah anak pembuat onar jadi menutup mata Reina akan kebaikan Rey? Oke! Reina salah, dan Reina sudah tahu itu.

"Aku tahu Reygan Arsenio anaknya Papa Gracio terhormat emang ganteng banget. Tapi jangan di lihatin terus, dong! Nanti kamu makin cinta terus ke bayang-bayang gimana? Aku gak tanggung jawab loh ya semisal tidur kamu nggak nyenyak gara-gara di hantui sama kegantengan aku ini." celetuk Rey tiba-tiba, tingkat kepercayaan dirinya bahkan sudah overload.

Kali ini Reina tidak mendengus atau mendesis sinis kala Rey memuji dirinya sendiri, melainkan tertawa geli membuat tawanya menular pada Rey.

"Aduh, cantiknya pacarku kalau ketawa." gombal Rey dengan jurus andalannya.

JUST REYGAN [COMPLETED]Where stories live. Discover now