17. JANGAN SALAH ARTI

6.3K 403 55
                                    

REINA menuruni anak tangga satu persatu dengan langkah pelan, matanya menangkap Raya sedang membaca majalah di ruang tamu.

Reina menghampiri Raya. "Ma, Reina pergi dulu ya."

Fokus Raya teralihkan, menatap penampilan putrinya yang sudah rapih. Ini hari Minggu, biasanya Reina setiap libur selalu menghabiskan waktunya untuk semedi di kamar sampai sehari penuh. Namun kali ini berbeda, mau kemana dia?

"Mau kemana, Rei?" tanya Raya lembut, menyimpan majalahnya di atas meja.

"Jenguk Rey di rumah sakit." jawab Reina memberitahu. Memang hari ini ia berniat untuk menjenguk Rey. Reina masih merasa bersalah atas kejadian yang menimpa Rey. Sekaligus meminta maaf dan berterimakasih.

Raya tersenyum hangat. "Hati-hati ya, sampaikan juga salam Mama buat Reygan. Terimakasih sudah menyelamatkan anak Mama.."

Reina mengangguk.

"Pergi sendiri?"

"Sama Salfa, tuh anaknya nunggu di depan. Kalau gitu Reina pergi ya Ma. Assalamualaikum.."

"Walaikumsalam."

*****

"Lama banget si lo! Gue nunggu hampir jamuran nih." gerutu Salfa saat Reina keluar rumah.

"Lebay!"

"Enak aja ngatain gue lebay! Lagian lo ngapain aja sih? Dandan?" Salfa mengamati Reina dari atas hingga ke bawah, bibirnya langsung membentuk smirk kecil.

"Ooh.. pantas, mau tampil cantik rupanya di depan calon pacar maka nya lo lama di dalam?" sambung Salfa menggoda, maksudnya pacar adalah Rey.

Reina mendesis sinis. "Gue udah cantik dari lahir, jadi nggak perlu dandan. Dan perlu lo ingat, pacar gue Darren! Cuma Darren Praseja!"

Salfa menatap Reina jengah. "I know it, your boyfriend is Durren."

"Darren!" Reina mengoreksi, Salfa mengangkat bahunya acuh. Entah kenapa dia semakin punya feeling yang tidak enak mengenai Darren.

Mau melarang tapi tidak ada hak. Apa boleh buat, yang menjalani juga Reina, Salfa tidak bisa berbuat apa-apa selain mendoakan agar sahabat kampretnya itu selalu bahagia. membahas si Durren, Salfa jadi teringat--

"Rei, gimana? Si Durren udah ngabarin lo? Udah balas pesan-pesan lo belum?" Salfa tahu Reina semalam di begal, Salfa tahu Darren tak memberi kabar, dan Salfa tahu, sahabatnya itu sedih sekarang.

Reina mendelik kesal saat Salfa terus saja memanggil Darren dengan sebutan Durren. Menyebalkan sekali! Dia pikir kekasih Reina itu buah? Tapi setelahnya raut wajah Reina terlihat sendu.

"Darren nggak ada kabar, Sal. Bahkan chat yang gua kirim belum di lihat sama sekali. Cuma ceklis dua, apa dia sibuk? Tapi sibuk apa sampai hilang gini."

"Tuh kan apa gue bilang! Si Durren itu nggak ada khawatirnya sama lo, Rei! Bahkan buat ngebaca chat lo aja nggak kan? Cowok begitu yang lo harapkan, hah?! Yang nggak peduli sama sekali dengan keadaan pacarnya sendiri padahal semalam hampir aja game over karena di cegat begal?!"

"Tapi lo lihat si Rey, dia yang bukan siapa-siapa lo bahkan yang lo anggap sebagai pengganggu adalah orang yang menyelamatkan nyawa lo! Mengorbankan dirinya sendiri."

JUST REYGAN [COMPLETED]Where stories live. Discover now