BONUS PART

6.6K 257 82
                                    

[PERTENGAHAN BULAN SAAT REYREI TERJEDA]





























       WARUNG Bi Tuti itu selain tempat jajan juga sarangnya anak-anak nakal yang bolos pelajaran. Seperti inti Ravega ini. Demi menghindari pelajaran Matematika di bawah pengawasan Bu Dori mereka kocar-kacir kemari. Tentunya tanpa Dimas, si rajin itu mana mau mengikuti jejak sesat teman-temannya.

"Enak bat dah sekolah begini. Bolos-bolos, tahu-tahu udah mau lulus.." ujar Rama santuy. Gumpalan asap mengepul dari mulutnya yang tengah menghisap rokok.

"Lulus-lulus tahu-tahu nikah." sambung Awan.

"Nikah-nikah tahu-tahu sebulan kemudian langsung punya buntut." timpal Fajar ikut-ikutan. "Mana buntutnya kembar lagi."

"Si anjing kalo ngomong suka bener!" Hendra terkekeh, mencomot rokok milik Rama lalu menyundut puntungnya. "Bos, mau kaga lo?" tawarnya pada Rey yang tengah menikmati gorengan.

"Si goblog gue kan gak ngerokok!" sahut Rey kesal. Tak lama gelak tawa Fajar tiba-tiba terdengar, menimbulkan kernyitan aneh inti Ravega lainnya.

"Ngapa lo njir? Tiba-tiba ketawa kek orang setres di tinggal kawin." tanya Awan melempar Fajar dengan kulit kacang.

Fajar masih terkikik, ingatannya seketika berputar mengingat satu moment yang mungkin akan ia jadikan sejarah peradaban di lingkup Ravega.

"Gue jadi ingat kejadian waktu kelas sepuluh dulu. Pas kita lagi kumpul-kumpul sama ketua terdahulu si bos kan pernah di tawarin rokok tuh sama bang Athar." ujar Fajar mulai flasback.

Athar adalah Ketua Ravega generasi pertama. Bisa di bilang dia lah yang mendirikan geng besar ini yang sekarang berada di kendali Reygan.

Rey yang langsung konek dengan arah pembicaraan Fajar itupun melotot. "Bangsat lo Jar gak usah bahas itu!"

"Brengsek gue ngakak! Dengan belagunya si bos nerima. Eh pas di isep dia malah ke sedak asapnya. Wahaha.." itu bukan suara Fajar, tapi Awan yang ikut-ikutan.

"Lo si bos bloon! Asap rokok tuh di buang bukan di telan. Ngadi-ngadi dah.."

"Ram berani lo ngejek gue hah?!" Rama tak mengidahkan perkataan Rey, mengangkat bahu acuh dengan tawa terus menyembur.

"Pecah sih emang kejadian itu. Untung gak ada yang tahu si Rey gak bisa ngerokok. Lah coba kalo Meteor apalagi si Durren tahu? Bisa abis lo bos di olok-olok." kata Hendra.

"Ketua Ravega yang di takutin semua orang ke sedak asap rokoknya sendiri. Anjir bengek!"

Rey mendelik tatkala anggotannya terus mengejeknya. Lihat saja, masih Rey pantau. Belum Rey tendang ususnya biar ampar-amparan.

Eh tapi jika di ingat-ingat kejadian tersebut memang sangat memalukan sih. Bagaimana mungkin Ketua geng motor yang terkenal menyeramkan ketika melawan musuhnya malah tidak bisa merokok? Astaga! Aib Rey yang satu itu harus di sembunyikan rapat-rapat.

"Bos! Bos! Ada--ada berita penting bos!" Rakhel, salah satu anggota Ravega kelas sepuluh yang baru-baru ini di rekrut oleh Rey tiba-tiba muncul dengan nafas terengah-engah.

"Heh kupret! Ngapa lo ngos-ngosan begitu? Abis di perkosa?" celetuk Awan tanpa filter. Hendra menabok mulutnya.

"Ni mulut cepet tobat sebelum gue yasinin!"

"Berita penting apaan Rak?" tanya Rey penasaran.

"It--itu.. Bu bos mantan.."

"Reina? Kenapa?" Rama ikutan penasaran.

JUST REYGAN [COMPLETED]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt