56. CONFUSED

3.7K 323 307
                                    

"REY? Lo tidur?" Dimas berujar, pikirannya berkelana sembari menatap langit-langit kamar Rey.

"Nggak akan bisa tidur, soalnya kamar gue lagi di jajah sama orang yang nggak tahu diri!" sindir Rey, Dimas terkekeh.

Malam ini ia tengah menginap di mansion Papa Gracio terhormat lantaran tidak di bukain pintu sama Mami Vita. Alasannya cukup lumrah bagi anak cowok. Pulang dini hari karena keasikan main. Dimas pun begitu tadi, ia habis ikutan rapat di basecamp Ravega bersama anak-anak setelah selesai berurusan dengan sampah masyarakat a.k.a geng Meteor. Meskipun saat kumpul Dimas banyak diamnya. Tapi tetap saja, tidak mungkin lagi seru-serunya Dimas malah pulang.

Alhasil, perkara tersebut memancing kekesalan Maminya dan berimbas berada di sini lah Dimas sekarang, di kamar Rey.  Ini juga alasan mengapa Rey menyindirnya tidak tahu diri. Sebab, si empu kebagian tidur di lantai. Dimas tidak sudi seranjang dengan cowok itu, jadi karena dia tamu sudah sepatutnya Rey yang harus mengalah.

"Gue mau ngomong."

"Dari tadi lo udah ngomong!"

"Gue serius, Rey.."

"Orang serius mati nya duluan, Dim.."

Dimas mendengus. "Apa sih? Nggak jelas!"

"Yaudah atuh perjelas-"

"Ini soal Reina!"

Hening seketia, Rey diam, Dimas pun diam. Hanya suara cicak-cicak di dinding yang menggantikan mereka berbicara.

"Gue mau tidur, ngantuk!" ujar Rey mengalihkan topik.

"Nggak usah pura-pura!"

Rey berdecak. "Gue males Dim--"

"Gue lebih males punya ketua pengecut kayak lo!" sambar Dimas membuat Rey yang tadinya rebahan merubah posisi menjadi duduk, menatapnya dengan alis menukik tajam.

"Lo nggak tahu apa-apa! Lo juga nggak tahu juga dia udah--"

"Maki-maki Ravega? Itu kan yang mau lo bilang?" lagi dan lagi Dimas menyela ucapan Rey.

Rey menelengkan kepalanya. "Lo tahu?"

"Semua anak Ravega juga tahu."

Rey terkejut, bagaimana bisa? Perasaan Rey belum bercerita apapun sama mereka semua.

"Kaget kenapa kita bisa tahu padahal lo nggak cerita?"

Rey refleks mengangguk.

"Dua malam sebelum malam sekarang Reina datang ke basecamp waktu lo nggak ikut kumpul, dia minta maaf karena udah maki-maki Ravega."

"Awalnya anak-anak emang kesal, siapa sih yang terima gitu aja keluarganya di hina? Tapi, berkat keberanian dia minta maaf langsung sampai bela-belain ke basecamp, itu yang buat anggota Ravega malah respect ke Reina. Bahkan mereka masih menganggap Reina Bu bosnya." jelas Dimas, terpaksa harus banyak omong demi menegur kebodohan sahabat seperorokannya itu.

Mendengar penuturan Dimas jelas Rey melongo, terkejut. Antara percaya dan tidak percaya Reina berlaku demikian, apa iya?

"Serius?! Lo nggak bohong kan? Nggak bercanda kan, Dim?"

JUST REYGAN [COMPLETED]Where stories live. Discover now