11. DI TOLAK LAGI

5.8K 363 1
                                    

SUASANA malam ini terlihat mencekam, cuaca yang begitu dingin sampai terasa menusuk permukaan kulit. Di tambah jalanan sepi yang kini sudah di huni oleh puluhan anggota geng motor.

Di sebelah Timur, sudah terdapat Darren yang merupakan Ketua dari Meteor dan puluhan antek-anteknya di belakang dengan wajah pongah.

Sedangkan di sebelah barat Ravega berdiri di bawah pimpinan Dimas sebab Rey belum juga menampakan batang hidungnya.

"Mana Ketua lo yang belagu itu? Dari tadi di tunggu belum datang juga, takut sama gue?" seruan tersebut terdengar memuakan di telinga anggota Ravega, siapa lagi kalau bukan Darren. Iya Darren, pacar Reina.

"Nggak usah banyak bacot deh, si Rey muncul habis lo ketahuan ngeremehin dia." geram Hendra tak terima.

"Halah! Si Rey itu banci, anak Mami, mana berani dia lawan bos Darren. Paling sekarang tuh anak lagi ngumpet di ketek emaknya, yoi gak guys?"

"Hahaha! Bener bang--"

"Gue disini bangsat!" semua menoleh ke sumber suara. Disana, Rey berdiri dengan gagahnya, netra yang biasanya seteduh embun itu kini berkilat tajam menatap Meteor.

Darren menyeringai, kedua tanganya bersedekap dada, menatap remeh Rey. "See? Datang juga lo, gue pikir pengecut!"

Rey tersenyum kecil. "Gue nggak banci kayak teman-teman lo, yang beraninya keroyokan sampe Mardi masuk rumah sakit."

Merasa tersindir dengan ucapan Rey barusan, sebagian anggota Meteor yang telah mengeroyok Mardi mengepalkan tangan, hendak melayangkan baku hantam namun gerakan tangan Darren di udara membuat mereka berhenti.

Darren terkekeh sinis. "Payah! Teman lo aja yang lemah, gak usah drama dengan nyalahin anak buah gue."

"Bangsat lo, ya!" geram Rama tertahan.

"Ram.." Rey memperingati.

"Balapan sama gue, itu kan yang lo mau?" maju selangkah, Rey menatap Darren lamat.

"Gue terima tantangannya, asal dengan syarat. Kalau lo kalah dari gue, Meteor harus minta maaf ke Mardi juga orang tuanya karena udah bikin anaknya babak belur." jeda tiga detik. "Sekaligus bertekuk lutut di hadapan Ravega karena anggota lo udah berani ngebakar jaket anggota gue!" lanjut Rey.

Darren meludah, mencengkram kerah jaket Rey tanpa di tahan pemiliknya. "Segitu pedenya lo bakal menang dari gue, hah?!"

Rey melepas dengan santai tangan Darren. "Untuk kali ini gue pengen sombong di depan lo." Rey menyeringai. "Darren Ketua Meteor tahu siapa seorang Reygan Arsenio bukan?"

*****

Rey menyalakan mesin motornya, menoleh ke arah Darren yang mengacungkan jempol terbalik.

Rey tak merespon, menutup helm full facenya lalu menatap bendera yang di pegang Fajar pertanda balapan akan segera di mulai.

"Siap?" kata Fajar. "hitungan mundur. 3, 2, 1 Go!!" bendera sengaja di jatuhkan ke aspal, membuat Rey maupun Darren langsung menancap gas masing-masing.

*****

"Yuhu Rey! Gile broo.."

"Gokil boss!"

"Ahahaa.."

"Sial!"

"Wuuuu.."

JUST REYGAN [COMPLETED]Where stories live. Discover now