39. KECEMASAN KELUARGA HARLLEY

4K 318 124
                                    

"Jantungnya keluarga Harlley, adalah kamu Rey.."





*****












JIKA di hitung, mungkin Chila sudah lebih dari dua puluh kali mondar-mandir di ruang utama mansion keluarga Harlley. Duduk, bangun, duduk, bangun, begitu terus menerus. Sampai akhirnya Chila mengerang, mengacak rambutnya frustasi karena jengkel dengan adek bungsunya siapa lagi kalau bukan Reygan Arsenio cowok paling tampan sebumi yang tidak kunjung pulang.

Semenjak berangkat sekolah tadi pagi Rey belum kelihatan sama sekali batang hidungnya, padahal jam sudah menunjukan pukul satu dini hari, Chila jadi curiga jangan-jangan Rey sedang ngepet di luar sana, mengingat tabungannya yang pernah Chila bobol.

"Si kampret kemana sih belum pulang juga jam segini? Kelayapan mulu heran gue, awas aja, kalau sampai dia nongol di pintu, langsung gue pukul pakai raket nyamuk!" Chila mendumal jengkel, meskipun begitu, ada khawatir tersembunyi di balik kekesalannya.

Begitu lah sikap Chila sebagai Kakak terhadap adeknya. Mulut komat-kamit mencaci, tapi hati khawatir setengah mati.

Sebab, mau bagaimana pun juga, senakal dan semenyebalkan Rey padanya, Chila sangat menyayangi adeknya itu, Chila tidak ingin Rey kenapa-napa.

Saat tengah memikirkan Rey yang tidak kunjung pulang, fokus Chila teralihkan pada seseorang yang enak-enakan tidur di sofa dengan tangan memeluk bantal. Chila  menghampirinya, menendang serta menggoyangkan badannya agar kedua mata milik kembarannya tersebut terbuka.

"Iko! Emang dasar abang nggak guna! Rey belum pulang tapi lo malah asik tidur! Bangun nggak lo?! Iko, bangunnn!"

"IKO BANGUUNNN!!!" akibat Chila yang berteriak tepat di telinganya membuat tidur Iko yang tidak pulas itu pun terusik.

Iko berdecak, bangkit dari tidurannya menjadi duduk. "Apaan sih, La? Gue ngantuk."

Chila berkacak pinggang. "NGANTUK NDASMU! NOH PIKIRIN ADEK LO BELUM PULANG JUGA, DODOL!"

Riko menggaruk tengkuknya yang gatal, dahinya mengernyit. "Adek gue yang mana?"

   Tuk!

"Aduh! Kenapa sih lo? Sakit anjir!" tangan Riko bergerak mengusap bekas sentilan Chila di dahinya.

"Punya adek berapa banyak emang lo, hah? Pakai nanya adek yang mana."

Riko menutup mulutnya yang menguap, matanya berair. "Lo juga kan adek gue, Chilok. Meskipun kembar, gue lahir lebih dulu dari lo."

Chila menggeram. "Tapi gue ada disini Riko setannn! Ya lo mikir, lah! Berarti adek bontot lo yang nggak ada!"

"Ohhh, iya, iya.."

Chila melongo, mulutnya terbuka lebar saat mendapati respon Riko demikian. Anak itu sebenarnya memang tidak peduli sama Rey atau cuma pura-pura, sih? Seharusnya dia khawatir, ini sudah lewat jauh dari jam main adeknya.

"Ih! Iko melek kenapa, jangan tidur teruusss!" greget Chila semakin geram saat Riko hendak menutup matanya kembali.

Riko mendengus, jengah dengan Chila yang terus mengganggu nya. "Heh, bubuk masako! Kapan gue tidur terus, huh? Sejak beberapa jam tadi gue malah nemenin lo marathon drakor! Jadi stop gangguin gue! Gue pengen tidur, La. Masalah si Rey yang belum pulang paling tu bocah lagi kumpul sama temennya di basecamp baru mereka, kemarin dia pamer sama gue soal tempat nongkrongnya itu, udah, sana lu, ah!"

JUST REYGAN [COMPLETED]Where stories live. Discover now