Arion destama

31.6K 752 7
                                    

Ketua OSIS, Kapten basket, Anggota klub catur, Siswa idaman para guru, Dewa -nya bagi para cewek genit. Dari lahir Arion punya kelainan sendiri dibanding dua kakak ceweknya, bukan beda kelamin. Tapi sifatnya, dari Papah dan Mamah Arion itu sifatnya beneran diwariskan sama Arsha dan Araya. Suka bercanda, mudah bergaul dan beradaptasi sama lingkungan sekitar, banyak yang mau diomongin, intinya keluarga Destama itu hampir dapat predikat 'Keluarga terhumoris.'

Hampir? Berarti dikit lagi dong?

Yups. Betul. Betul. Betul.

Arion destama lebih keras dibandingkan Arsha atau Araya sebenarnya bukan karena cewe atau cowo. Seenggaknya Arion masih punya hati dong buat bercanda, tapi dia memang sekeras bongkahan Es. Susah dihancurkan. Entah darimana juga sifat itu diwariskan, bisa jadi dari kakeknya. Tapi sedingin-dinginnya seorang Hendra Destama dia masih suka diajak bercanda atau bicarain banyak hal.

Sejak jadi remaja Arion semakin dingin, bukan karena ditinggal pergi sama kekasihnya kayak kebanyakan cerita wattpad. Itu pasti kesukaan pembaca wattpad, tapi Arion enggak sama sekali ada masalah. Dari dalam perut mamahnya Arion sudah dibentuk sekeras mungkin.

Arion selalu bilang saat ada cewek genit dan ngejarnya berlebihan, bikin orang geram, "Gua itu bongkahan es, kalo nggak kuat?minggir."

Kalimat itu cukup tegas buat mematikan cewe genit yang ngejar dia. Cukup jadi tamparan keras bagi mereka yang deketin Arion.

"Gua ragu sama lo, Ar. Lo nggak pernah pacaran ya?" tanya Arsha dan Araya saat lagi kumpul bertiga di rooftop rumah mereka.

"Ga."

Araya berdecak, sekali lagi ia ragu ini beneran adik kandungnya atau bukan. Tapi Arsha masih mau tanya sama adik Es-nya ini.

"Ehmmm... Lo pernah suka tapi sama orang, Ar?" tanya Arsha lagi.

"Ga."

"Selain kata Ga, di hidup lo ada apalagi Ar?"

"Ga. Ada." tambah satu kata, jadi kalo enggak 'Ga' berarti 'Ada'.

Pertanyaan-pertanyaan semacam ini yang bikin Arion muak sama para cewek kepo. Namun Araya dan Arsha tetap kakak kandungnya, mau nggak mau, muak nggak muak. Yang namanya ditanya sama kakak, bagi Arion harus tetap dijawab walau singkat.

Padahal kan seharusnya Arion itu banyak ngomong, pertama, dia itu ketos? Terus gimana mau komunikasi sama anggotanya kalo yang dia bisa bahasa limbad.

Kedua, selain Ketos dia juga kapten basket. Sekali lagi dia ngomong sama tim nya dengan bahasa apa? Limbad?

Ketiga dan keempat, oh mungkin karena anggota klub catur yang lebih banyak mikir dibanding ngomong.. Tapi kan Arion juga murid kesayangan guru, gimana dia pas menyapa guru?

Kelima, seharusnya Arion juga lebih ramah sama cewek. Tapi pengecualian itu dia buat cuma untuk ketiga wanita di rumahnya. Pertama, mamanya, Araya, terus Arsha.

Pernah Arion ditegur papanya karena ada anak dari teman bisnisnya dicuekin. Alasannya lagi-lagi, "Arion nggak suka-suka deket sama cewe, pah."

"Lah terus kamu anggap Araya sama Arsha apa? Mamah kamu juga apa?"

"Mereka beda lagi pah ceritanya."

"Ceritanya-ceritanya gimana."

Selama ditegur beberapa kali sama orang yang kenal dengan sifat Arion, dia nggak pernah berontak. Dia dengerin terus orang itu ngomong sampai akhir, kalo udah keliatan capek dan nggak tahu mau ngomong apalagi. Itu tandanya Arion harus pamit.

"Arion, mau kemana kamu? Papah lagi bicara sama kamu."

"Papah capek, istirahat. Besok kerja pah."

Arion yang paling menjengkelkan di muka bumi ini. Hanya beberapa manusia yang bisa tahan sama Arion, sisanya ikut-ikutan membeku kena hawa dingin dari Arion.

"Gua,butuh sinar matahari yang bisa lelehin gua." gumam Arion di atas kasurnya. Dengar omongan Arion yang begitu, bikin Arsha dan Araya duduk sigap sekaligus merinding.

"Akhirnya, Sha... Ade kita bisa ngomong lebih dari dua kata."

"Butuh matahari, Ar?" ide cemerlang muncul di kepala Araya. "butuh cewek?"

Arion spontan duduk, matanya tiba-tiba melotot siap-siap mau nerkam Araya yang ngomong ngawur. Menurut Arion bahas cari pacar itu ngawur.

"Kalo lo bola basket? Udah gua kempesin sekarang juga." ancam Arion sama sekali tak membuat Araya takut. Justru Araya semakin bertingkah konyol di depan adik nya.

Jadi siapa yang bisa jadi matahari buat Arion?

UNLIMITED LOVE #1Where stories live. Discover now