12 - Kita ini apa?

6K 262 0
                                    

Esoknya Arion sibuk merapikan anak-anak yang berbaris tak beraturan. Ia kerap kali menahan emosinya, pesona nya selalu mampu membuat murid perempuan yang suka gosip saat upacara, menjadi diam dalam sekali Arion melintas.

"Cowo lo keren, gua semakin yakin dia punya sihir abadi di dalam tubuhnya?

"Ck, emang dasar nya tuh muka sempurna. Heran gua emaknya baca doa apa sampai anaknya jadi begitu?"

"Seenggaknya mereka lebih ganteng dari lo-lo pada."

Manik Aleta berputar malas, cowo dia yang mana. Sempurna yang bagaimana? Mereka selalu meributkan soal Arion. Alhasil, Aleta yang kepanasan karena salah satu dari mereka tidak ada yang mau mengalah.

Tentang Arion.. Sesuatu yang bagaimana yang dianggap benar dan salah?

"Al.." panggil Natasha yang sejak tadi masih bungkam. "Sekarang lo sama Arion hubungannya apa?"

Dirinya menghela nafas, ternyata hanya tinggal dia seorang diri yang masih waras di sana.

"Mau ngobrol?"

Kelima manusia itu bungkam. Ya,Aleta, Laras, Natasha, Dimas, Oki. Arion melirik Aleta singkat, mengacak puncak kepalanya sebentar kemudian kembali meneruskan langkahnya.

Sentuhan tangan Arion di puncak kepala Aleta tadi, mampu membuat cewek itu seperti tersengat listrik. Beeeeuurrr !

'Gua sih yakin, mereka udah jadian.'

'Beneran doyan cewe deh.'

'Menggigil gua kalo punya pacar modelan Arion.'

'Arion itu ketos kan? Kok pacaran sama dia?'

'Beruntung deh dapet Arion.'

'Kiriman surat ke kolong meja Arion udah nggak guna.'

'Udah ada macan nya. Aummm!'

"Lo hebat Al ! Pepet terus Arion, dalam sebulan lo bisa populer." Oki mengompori.

Oki iblis.

*

"Tangan gua kayaknya pegel deh, duluan ya!" ucap Aleta saat melihat Arion masuk ke ruangan klub catur.

Arion mematung di ambang pintu, merangkul bahu Aleta begitu gadis itu ingin buru-buru pergi saat ia baru datang.

"Kenapa pulang?"

"Arka nyariin gua."

"Tadi Arka bilang lo pulang sama gua."

"Aaaa- gua buru-buru, kucing belum makan!"

Tangan Arion memutar tubuh Aleta, memeluknya begitu saja. Di Dalam dekapan Arion, gadis itu benar-benar seperti diterjunkan ke jurang. Orang-orang klub catur memilih menjadi buta sesaat daripada menyuruh Arion melepaskan Aleta.

Arion merasa nyaman, gadis itu hanya memekik saat Arion sama sekali tak bergerak.

"Kalo nggak mau main catur sama gua, tunggu aja di perpustakaan. Jangan kemana-mana, raja kalo pulang enggak sama ratunya nggak komplit." ucap Arion lembut.

Aleta manut saja seolah omongan Arion tadi adalah hipnotis yang sangat ampuh.

Pengen maki Arion begini, 'Apaan sih Arion, nggak jelas banget.'

Di dalam hati begini, 'Matras mana matras, gua mau rebahan.'

Saat membiarkan Aleta menunggu di depan perpustakaan, ternyata Arion tak pernah benar-benar membiarkan gadisnya sendirian. Ia menyuruh Bryan duduk di sampingnya, hanya Bryan yang bisa menemani. Karena dilihat dari sisi manapun, Bryan hanya sibuk dengan basket. Selebihnya ia letakkan paling belakang. Sekalipun untuk kemajuan hidupnya.

UNLIMITED LOVE #1Where stories live. Discover now