17 - Bucin Muda

5K 193 11
                                    

Aleta naik ke aula, seluruh murid dari berbagai kelas sudah berbaris di atas sana. Jumat pagi, hm, artinya ada senam bersama. Hanya sekolah ini yang Aleta yang rasa sangat merepotkan.

"Eh, Al." ucap seseorang mengejutkan Aleta. Itu Arion. Entah mendapat kekuatan dari mana ia menyapa Aleta se-energik itu.

Aleta mendesah berat, kesal dengan tingkah Arion.

Natasha dan Laras datang menyusul, wajah Laras lempeng menatap ke arah Dimas malas. Beberapa hari yang lalu kelas mereka menyandingkan nama Laras bersama Dimas. Dan itu membuat Laras menatap Dimas risih. Natasha nyengir lebar, "Kenapa Al?"

"Ha? Enggak apa-apa kok."

"Bukan karena? " mata Natasha melirik ke arah Arion.

Aleta menggeleng cepat, "Enggak-enggak, bukan karena dia."

Arion kembali mendekat, bibirnya didekatkan ke telinga Aleta dan membisikkan sesuatu, "Nanti jangan lupa, ke gereja. Oke?"

"Hm."

"CIEEEEEE." Natasha yang paling senang di sana, Aleta berdecak sebal.

Apanya yang cie?

*

Senyum licik Aleta mengembang ia sangat yakin kalau Arion tak akan datang ke gereja yang sama dengan dirinya.

"Shalom."

"Mampus!" celetuk Aleta kaget saat melihat Arion datang.

Kak Theo ketua remaja di Gereja itu menggelengkan kepala, "Kok orang dateng ke gereja disambut kata mampus Al?"

Aleta terkekeh kemudian meringis merutuki dirinya sendiri, ya mana mungkin seorang Arion enggak bakal datang ke tempat yang emang udah dijanjiin sendiri.

Kecuali nih, kalo Aleta yang ngajak Arion pergi kemana pasti Arion bakal susah dibujuk nya.

Semua kebebasan seolah-olah hanya ada ditangan Arion sang Manusia kulkas. Hm.

Arion duduk di sebelah Aleta, menatap Aleta sekilas sambil melemparkan senyum termanis yang Arion miliki selama ini.

"Ini senyum nya, udah nyebelin, manis banget lagi, argh!" batin Aleta.

Aleta masih terpaku menatap Arion, belum sempat berpaling Arion mengernyitkan dahi bingung.

"Kenapa lihatin gue terus? Manis ya?!"

"Huwek!"

"Emang gue ganteng, cuma lo doang yang nggak mau ngaku."

"Senarsis ini lo di luar sekolah?"

"Ya kalo nggak begini, yang gue manisin semua cewe dong."

WAHHHHHH...

APA-APAAN INIIII? APA MAKSUDNYA 'kalo enggak begini' ?

Kak Theo menyodorkan microfon, "Al, sana naik panggung. Pacar nya tinggal dulu."

"Oh iya sana Al, kamu mau jadi singer kan?" sahut Arion jahil.

UNLIMITED LOVE #1Where stories live. Discover now