51 - Pengakuan Fazlu ( 2 )

2.2K 78 2
                                    

JENG JENG JENG JENGGGG !!
VOTE, KOMEN, AND SHARE WKWK

*

"Mobil yang nabrak Aleta waktu itu—" Arka memasang wajah serius mendengarkan perkataan Fazlu yang menggantung.

Fazlu berdecak, dirinya tak bisa mengatakan apapun sekarang. Seperti dipaksa bungkam padahal yang namanya kebenaran adalah fakta yang tak dapat disembunyikan selama apapun.

"Mobilnya kenapa?" tanya Arka malas.

"Di dalamnya ada gua," manik Arka seketika melebar, urat wajahnya menegang dan mencekal erat kerah baju Fazlu, "Tapi bukan gua yang bawa mobilnya, sumpah!"

Arka menoyor kepala Fazlu tak percaya kemudian tertawa kecil, kemudian tangannya mengangkat wajah Fazlu lewat dagunya.

"Bercanda lo nggak lucu, Zlu!"

"Gua serius." tawa Arka berhenti, atmosfer di sekitarnya mendadak berubah menjadi lambat, "Yang bawa mobil itu Cassandra, Cassandra ada di Indonesia.."

Arka meninju Fazlu habis-habisan hingga keluar darah mengalir lewat ujung bibir Fazlu, cowok keturunan Arab itu sama sekali tak melakukan perlawanan terhadap perbuatan Arka. Memang itu salahnya, memang itu faktanya.

"Kalau lo tahu si bule itu mau celakain adik gua, kenapa enggak lo hentiin bangsat!" Arka selayaknya bom yang meledak begitu saja.

Tubuh Fazlu gemetar dirinya sendiri bingung mengapa ia tak bisa melawan Cassandra, seorang perempuan yang seharusnya bisa ia hentikan dengan mudah.

"Karena Cassandra.." Fazlu mulai ragu dengan kata-kata nya, "Cassandra mau bikin Arion jauh dari Aleta. Tapi ternyata mereka enggak semudah itu buat dipisahin." sambung Fazlu lirih.

Arka mengusap wajahnya masih tak percaya dengan apa yang Fazlu katakan padanya. Fazlu yang heboh ini mana mungkin berniat mencelakai adiknya? Mustahil.

"KENAPA LO NGGAK CEGAH DIA?!"

"KARENA GUA ENGGAK TAHU KALAU CASSANDRA KE INDONESIA BUAT LAKUIN HAL ITU, KARENA GUA ENGGAK TAHU KENAPA DIA TIBA-TIBA BAWA MOBIL DENGAN KECEPATAN TINGGI, GUA CUMA TAHU DIA MABUK SAAT ITU ARKA."

Napas Fazlu terhembus kasar, kakinya menendang asal benda apapun yang ada di sekitarnya dengan frustasi. Matanya memerah menahan tangisan yang siap terjun keluar dari pertahanannya.

"Dan saat gua terima kabar kalau Aleta kecelakaan di jalan yang gua sama Cassandra lintasin, gua baru sadar kalau Aleta begitu karena gua." Fazlu tertunduk lemas, menangis kencang dan menenggelamkan kepalanya di antara dua kaki yang menopang kepalanya.

"Gua bener-bener nggak tahu harus dengan cara apa gua bilang ke Arion, gua takut," Fazlu tersenyum kecut, "Gua pengecut Arka, pukul gua Arka, pukul!"

Arka mematung di tempatnya, sama sekali tak menggubris perkataan Fazlu yang meminta sebuah pukulan. Fazlu memeluk kakinya gemetar, Arka tahu kalau anak satu ini tak memiliki niat jahat sekalipun pada adiknya.

"Gua emang nggak bisa dapetin Aleta, tapi sumpah, gua nggak pernah sedikitpun berpikir mau rebut Aleta dengan cara kejam begitu."

Arka mulai membuka mulutnya, kemudian berkata, "Gua tahu."

Fazlu terpengerangah, kepalanya mendongak heran melihat Arka yang berdiri di hadapannya kemudian jongkok membuat tubuh mereka menjadi setara dalam beberapa saat.

UNLIMITED LOVE #1Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt