45 - Welcome to the Netherlands

2.2K 100 5
                                    

Siap kan rasa sabar untuk membaca part ini-
Setelahnya, follow akun author jika MCP sukses membuat hati kalian senang, sedih, kecewa dan patah :) *cerita ini ganti judul, jangan lupa ya😅*

*

Aleta menggosok-gosokkan telapak tangannya kemudian menempelkannya di pipi, hangat rasanya. Seseorang mendorong koper Aleta menjauh dari kerumunan, Aleta mengejarnya cepat.

"Fazlu?" celetuk Aleta tak percaya masih bisa melihat Fazlu di Belanda.

Fazlu memainkan alisnya naik turun, dagunya terangkat bangga menunjuk ke arah mobil putih yang sudah menunggu Aleta sejak tadi. Ralat, bukan sejak tadi namun sejak 8 jam yang lalu.

Aleta terperangah, "Delapan jam yang lalu?"

"Hm, gua kira udah saatnya jemput lo, tau-taunya yang gua lihat itu jam negara sini bukan jam Indonesia."

Aleta menyibir ia mengikuti langkah Fazlu dari belakang, berlari kecil saat Fazlu meneriaki langkah Aleta yang terlalu lambat menoleh kanan dan kiri. Padahal enggak akan ada yang nabrak Aleta, karena itu bandara bukan jalan raya.

Sekarang Aleta mengerti mengapa Arun bilang kalau dirinya akan baik-baik saja dua bulan di Belanda.

"Karena gua, jadi mereka percaya." ucap Fazlu membenarkan pendapat Aleta.

"Lo bakal tinggal di apartemen gua, untung papah mamah gua orang kaya." pamer Fazlu diiringi tawa kecil, telunjuk Aleta menoyor dahi Fazlu jengkel.

"Terus Fazlu tinggal dimana?" Fazlu menoleh singkat dan kembali memandang lurus ke depan, "Di apartemen yang sama lah.."

Aleta beringsut kaget, "APA!"

Fazlu mengusap dahinya pasrah, ternyata kata-katanya barusan membuat Aleta salah paham memahami maksud Fazlu. Dan Aleta terlalu naif, kalau begini terus Aleta akan mudah diculik di negara orang.

Bahaya - bahaya.

"Tidur lo, masih jauh jalanny-" perintah Fazlu sudah Aleta lakukan sebelum Fazlu katakan.

Aleta tertidur lelap, Fazlu yang sedari tadi Video call dengan Arion lewat kamera tersembunyi menertawakan wajah Aleta yang menggemaskan.

"Seneng kan lo Ar?"

Hmm..

"Kapan lo mau ketemu sama dia?"

Nggak tau.

Fazlu berdesis. Jadi apa gunanya Aleta ada di negara asing dalam waktu yang lama kalau Arion sendiri belum memikirkan kapan akan muncul lagi di hadapan Aleta. Lampu merah berkedip tanda kalau Arion sudah memutuskan sambungan.

Sudut bibir kanan Fazlu terangkat, "Kebiasaan."

Walau gua nggak ngerti kenapa Arion memilih menjauh sekaligus menghilang dari dunia lo saat di Belanda. Satu hal yang gua yakinin, Arion enggak akan bertindak gegabah dalam segala hal.

Apalagi, yang paling gua yakin perasaannya ke lo enggak bakal berubah Al.

Manik Fazlu mengerjap takjub melihat pemandangan apartemennya yang berubah menjadi rapi saat ditinggalkan. Tunggu, Fazlu baru sadar kalau pintunya tadi tidak terkunci.

Bayangan Arion muncul, Fazlu menggeleng ngeri, Aleta menatap Fazlu penuh tanda tanya. Semua yang ada di tempat Fazlu menjadi rapi pasti karena Arion datang diam-diam menyelinap masuk ke rumahnya.

Oh, bukan menyelinap, bukan juga diam-diam. Arion hanya melakukan hal yang baik dan tak membuat Aleta kerepotan dengan harus membantu Fazlu membersihkan semua yang berantakan. Aleta melempar tubuh ke atas sofa besar, sungguh tulang Aleta hampir dibuat remuk harus duduk di dalam pesawat dan mobil dalam waktu yang panjang.

UNLIMITED LOVE #1Where stories live. Discover now