50 - Pengakuan Fazlu ( 1 )

2.4K 86 6
                                    

Arion menatap orang di depannya datar, namun tetap saja jika yang sudah menatap dirinya seperti itu adalah Arion maka yang akan terasa adalah hawa dingin. Manik Aleta memandang ke langit-langit rumah nya, tepat, jika wajah Arion tak menghalangi pandangannya. Ya! Seperti yang kalian pikirkan, kepala Aleta menggunakan paha Arion sebagai bantalan kepalanya.

Setelah lama tak mengucapkan apa-apa, ekspresi pertama yang Fazlu tunjukkan adalah cengiran lebar khas dirinya. Arion mendengus kesal.

Arion menyerah, kali ini dia bertanya duluan, "Ck, Apa?"

Fazlu mendadak gagap, "A-annu.. Annu Ar!"

"Anu apa?"

"Gua mau ngaku, karena Aleta masih amnesia jadi anggep aja kalau dia belum jadian sama lo dan dia disuruh milih antara lo atau gua, gimana?"

Arion melirik Fazlu sinis, "Lo mau rebut pacar gua atau bikin pengakuan?" Arion mencekal kerah Fazlu kencang, sang sahabat meringis takut.

"Mau ngaku, mau ngaku." Fazlu mengangguk memberi isyarat agar Arion tenang sebelum benar-benar memangsanya.

"Hari ini, gua Fazlurahman, Fazlu, maman, Zlu-zlu." kata Fazlu bangga mengubah-ubah namanya, "Mau bilang sesuatu ke kalian berdua."

Aleta menatap Fazlu datar sama seperti ekspresi Arion tadi, bibirnya terkatup rapat sama sekali bingung ingin berkata apa-apa untuk menanggapi omongan Fazlu. Arion bergidik tak mengerti saat Aleta malah menoleh heran ke arahnya.

"Gua pernah suka sama lo, Al—"

Petir menyambar, laut bergoncang, gunung terbelah, lapisan bumi bergeser saat manik Arion melebar langsung tersulut emosi saat tahu Fazlu memiliki perasaan pada Aleta.

"Tapi dulu." sambung Fazlu dengan nada lemah.

Aleta malah berkedip-kedip seperti lampu yang dimati-hidupkan. Mau dulu atau sekarang dirinya juga tak akan mengerti dan tak akan pernah mau tahu soal peraaaan Fazlu selain sikap baiknya Fazlu pada mereka berdua.

Fazlu memberikan senyuman sakit, namun perlahan senyum itu terasa seperti sebuah senyuman yang penuh dengan rasa tulus tanpa beban.

"Coba lo fikir Ar." tanpa disuruh berpikir Arion memang sudah berpikir sejak awal.

Arion diam, membiarkan Fazlu berbicara panjang lebar tanpa dijeda atau ditinggalkan sendirian saat sedang serius-seriusnya.

"Pas pertama kali dateng ke Universitas di dalam kelas, awalnya gua pura-pura buta kalau lo sama Arion itu enggak pacaran," Fazlu nyengir lebar, "Tapi makin lama-makin lama, ada di antara kalian berdua bikin gua sadar kalau Arion emang orang satu-satunya yang tepat buat lo."

Arion mengangkat bahu bangga, jelas, percaya dirinya mendadak tinggi sebelum Aleta menyikut lengan Arion menjatuhkan Arion dari angan-angannya.

"Dan.." Fazlu tersenyum kecut, "Gua malah jomblo saat jagain kalian berdua."

Aleta menggeleng tak peduli, dirinya juga tak mengingat apapun tentang Fazlu sama sepertinya tidak mengingat apapun soal Arion.

"Tapi gua enggak nyalahin kalian berdua.."

Emang salah gua apa sampai lo bilang begitu, dasar raja Drama! Batin Arion yang menyela Fazlu dari dalam hati. Begitu nggak masalah kan?

Fazlu mengangguk-angguk, ini bagian terberat nya dari pengakuan hidup nya pada dua pasangan surga yang tak dapat dipisahkan dengan cara apapun. Ini hal tersensitif yang semua dunia MCP tahu.

Fazlu tetap jomblo.

Fazlu tidak punya pacar.

Fazlu tidak punya gebetan.

UNLIMITED LOVE #1Where stories live. Discover now