38 - Titik cerah

2.3K 99 2
                                    

"Ya enggak bisa lah!"

Arion memercik-mercikan air keran ke wajahnya. Entah fikiran aneh macam apa yang muncul di dalam benak Arion akhir-akhir ini. Satu hal yang Arion harus ingat dengan jelas bahwa apapun yang akan terjadi Arion akan tetap bersama Aleta.

"Masih ada potongan fotonya?" Arsha yang sudah siap dengan segala rencana hanya perlu foto itu untuk di teliti, apakah itu foto asli atau editan.

Arion menatap Arsha lama tanpa kata-kata, Arsha menoleh bingung kemudian ia menghela napas dan berdecak, "Iya iya, gua percaya 100% kalau itu bukan lo."

Araya memainkan kunci mobil siap untuk segera pergi bersama Arsha.

"Kita kakak lo, mana mungkin kita enggak percaya sama lo?" kata Araya sembari duduk melirik Arion sekilas, "Kalau pun kita mau coba enggak percaya, bocah kayak lo aja telat jatuh cinta.. Gimana tau begitu-begituan?"

Arion menyibir kemudian memutar bola matanya malas, pada akhirnya dirinya tetaplah pihak yang disudutkan.

Dan bagaimana pun takdirnya sekarang yang namanya ninggalin Aleta pas lagi rawan-rawannya bahaya bakal kembali muncul enggak akan pernah Arion lakuin.

Araya berlari kecil, ia meraih kedua tangan adiknya dan tersenyum licik, "Kalau suatu saat lo ninggalin Aleta pas lagi sayang-sayang nya bisa nggak?"

Dahi Arion tampak berkerut, tentu saja tidak mampu.

"Ga."

"Mau coba nggak?" ucap Araya menantang.

"Gaa..." Arion mendorong Araya, semakin banyak yang dibicarakan lalu kapan dua gadis itu akan pergi. Heuh.

*

Kali ini Fazlu tak akan membiarkan Aleta pergi kemana-mana selagi Arion membeli makanan di kantin. Ia tak mau lagi melihat Aleta jatuh pingsan atau harus menghadapi wajah Arion yang kusut dan gelisah.

Sebulan yang lalu, ya, memang sudah lama. Mungkin Aleta hampir lupa namun Arion tak sedikitpun bisa melupakannya. Tidak ada alasan untuk Arion berhenti mencari tahu siapa yang berulah konyol seperti itu dan menempelnya di mading.

"Ayo duduk di sana.." ajak Arion saat tiba.

Dengan ganas Arion menepis pegangan tangan Fazlu dari Aleta dan gantian menggandengnya mesra. Oke, Fazlu mendengus sebal sekarang ia terlihat seperti jomblo lagi.

Aleta tersenyum senang, Arion memandang Aleta lekat sambil menyuapinya.

"Aku lagi cari tahu siapa yang nempel foto itu.."

"Enggak usah dicari, enggak apa-apa." kata Aleta diakhiri dengan senyuman tipis.

"Harus di cari." Arion tetap pada pendirian nya.

Aleta mengangguk-anggukan kepalanya, Arion tak bisa dibatasi jika sudah menyangkut tentang Aleta. Fazlu berdecak, memberi kode agar Aleta menerima apapun yang mau Arion lakukan.

"Yang penting cari taunya bareng-bareng, jangan sendiri." ujar Fazlu serius.

"Mana pernah gua gegabah, enggak akan." kata Arion percaya diri. "Iyakan Al?"

"Iya, iya, kamu yang paling the best!"

Arion menyugar rambutnya sembari mengedipkan mata, senyum tipisnya terulas sedikit menghangat dari yang tadinya dingin karena gelisah.

UNLIMITED LOVE #1Where stories live. Discover now