21 - Aku atau Dia?

4.4K 181 4
                                    

Dari kaca mobilnya, dahi Arion mengernyit heran. Aleta juga ikut menoleh ke sebelah kiri saat Arion bilang Dimas membonceng Celine.

Arion tersenyum penuh kemenangan, setidaknya ia tidak direpotkan dengan Celine pagi ini dan bebas ke rumah Aleta. Aleta menganga tak percaya, sejak kapan Dimas jadi akrab dengan Celine.

Apa dia salah lihat? Apa Arion juga lagi halu?

"Kenapa?" Arion menatap Aleta sekilas.

Gadis itu memperlihatkan wajah polos nya yang super linglung, membuat Arion tertawa sebentar karena merasa lucu. Sudah sering ia bilang pada dunia kalau mau lihat hal membahagiakan di dunia itu tinggal lihat wajah Aleta saja sudah cukup.

"Lo keliru kali, Ar. Mana mungkin.."

"Ga, liat aja ke belakang lagi." suruh Arion membuat Aleta sedikit memposisikan dirinya duduk tegap di atas bangku mobil.

Ajaib! Beneran Dimas dan Celine. Wajah Dimas tampak serius mengendarai motornya, sedangkan Celine diam membisu sambil menoleh ke kanan atau ke kiri memperhatikan bangunan sekitar yang ia lewati.

Aleta langsung menelpon teman nya lewat mobil Arion, terutama menelpon Oki.

"Okiiiii!" jerit Aleta tertahan, Arion memekik kaget, "Pelan-pelan ngomongnya Ta."

"Maaf Ar, maaf." Aleta nyengir kemudian kembali beralih menyahuti Oki, "Halo? Ini Aleta apa Arion?" tanya Oki bingung.

Jelas bingung lah. Nomor nya Arion yang telfon pagi-pagi Aleta, udah gitu sambil teriak-teriak. Dasar Aleta sinting!

Oki mengoceh panjang lebar, padahal sebentar lagi Aleta sampai di Sekolah. Arion menggelengkan kepalanya heran. Sejak kapan dua manusia yang katanya sering bertengkar di dalam kelas ini jadi heboh hanya karena soal Dimas?

"Dimas emang beneran warga negri sihir kali aneh soalnya, Ar."

"Jangan temenan lagi sama Dimas ya!"

"Tapi Dimas baik tau, Ar"

"Ter-se-rah-ka-mu"

Seringai Arion mulai muncul, untung sayang Aleta.

*

Dimas datang dengan wajah datar memasuki kelas, tatapan mengintimidasi mulai menyorot Dimas kompak. Siapa lagi kalau bukan teman-teman dekatnya yang ingin meminta kebenaran dari Dimas hari ini.

Alis kiri Dimas naik, dia melongo menatap Oki yang menduduki kursinya. Seharusnya Oki paham dan langsung pindah, tapi Dimas malas bersuara.

"Enggak boleh duduk sebelum jawab pertanyaan Oki." ucap Laras yang mulai membuka suara duluan.

Dimas menganga, "Ha?"

"Dimas, jawab pertanyaan saya.." kata Oki dibuat-buat, "Pagi ini kamu berangkat bareng siapa?"

Dimas diam, tampak berfikir kemudian mengangguk mantap.

"Bareng motor." semuanya mengepalkan tangan kesal, apa Dimas terlalu bodoh pagi ini.

Cowok itu jadi blank otaknya, padahal masih pagi. Pelajaran matematika pun belum menyerang kelas mereka, belum ada ulangan bahasa inggris menghafal kosakata. Apa iya nyawa Dimas ketinggalan didunia sihir?

" Dimas, Oki bilang bareng siapa bukan naik apa ngerti? "
" Ohhh.. "
" Ya apa jangan oh doang!!! " Laras mulai merutuki Dimas saking kesalnya.

UNLIMITED LOVE #1Where stories live. Discover now