11 - Mana mungkin suka

6.5K 264 5
                                    

Ungkapan kesal dan geregetan adalah tipuan dari suatu rasanya yang sebenarnya senang dan ingin terus memaki untuk menutupi kenyataan asli.

- Aleta aelius.

****

Pagi-pagi gini, memang harus cuci mata. Itu loh, liat yang manis kayak semisalnya lin yi atau artis drama china yang ganteng-ganteng lah mwehehehe. Mata Aleta terus menoleh ke kanan kiri mengamati sekitaran jalan yang butuh 1 menit lagi untuk sampai di sekolah. Ada Lio di sana duduk di salah satu warung.

"Kenapa?"

"Lio jatuh dari motor?" Nada Aleta pelan tetap terdengar jelas di telinga Arka.

"Hah? Siapa? Si Lio yang katanya cakep itu?"

"Iya, jatuh dari motor beneran deh. Itu aja ngelus-ngelus kakinya terus."

Arka mengangguk, tetap fokus menyetir hingga masuk ke parkiran. Ia mengusap puncak kepala Aleta kemudian beranjak duluan, meninggalkan Aleta sendiri yang mematung di parkiran. Menatap ke arah gerbang yang memang langsung menyajikan deretan motor yang terparkir rapih.

"Semoga nggak kenapa-napa." Dia mendesah berat hingga memutuskan kembali ke kelas.

*

Sekolah yang elit? Tau? Bukan ekonomi sulit. Itu loh, sekolahan yang banyak banget aturannya. Sekolah Aleta gini, dibilang orang kaya semua juga bukan. Tapi sekolah ini punya daya tarik tersendiri, walau akhirnya setelah masuk sekolah ini beberapa anak sadar bahwa ini adalah contoh dari penjara yang asli.

Pendingin ruangan ini terasa sangat dingin untuk Aleta yang selalu memakai jaket menutupi kedua tangannya.

"Gua keluar aja." ucap Aleta pada dirinya sendiri. Dari kejauhan ia melihat seseorang dengan dengkul yang diperban.

Itu.. Lio.

"Nggak pincang?"

Lio terkekeh, "Enggak lah..."

"Sini, gua bantu bawa tas." Lio menolak, meminta Aleta membukakan pintu kelas dan membiarkannya berusaha sendiri.

Lio pernah bilang bahwa luka kecil pada seorang anak lelaki itu adalah hal yang kecil, sesuatu yang berharga bagi anak lelaki katanya harga diri. Makanya saat jatuh bukannya menangis, tapi lebih mementingkan harga diri. Begitulah cara berpikir seorang Lio.

"Entar bilang sama Arion, gua nggak bisa senam. Jadi anggota OSIS nya jangan suruh maksa gua naik ke Indoor."

Aleta mengacungkan jempolnya setuju, tapi tadi apa? Harus berbicara pada Arion? Dia ingin menolak, tapi terlambat saat Lio sudah dikerubungi teman cowok yang lain.

"Ayoo..ayooo naik ke atas." seru Cyla berasa lagi giring anak domba yang susah buat nurut sama perintahnya.

Entah ada yang minum dulu lah.

Pake lip-tint dulu lah.

Benerin rambut lah, ngetak-ngetik di hp padahal enggak yang nge-chat yaaaaa!

"Nungguin siapa lagi? Ayolah naik.." ucap Natasha menarik lengan Aleta.

Laras berkacak pinggang menunggu kedua sahabatnya yang persis dengan kertas, perangko, lem, nempel !!! Sebutan keduanya untuk Laras itu... Bocil.

Pasalnya Laras yang kurang tinggi antara Natasha dan Aleta. Hanya kurang tinggi loh,bukan nya enggak bakal tinggi.

"Tadi gua liat Arion, udah naik ke atas."

UNLIMITED LOVE #1Where stories live. Discover now