8 - Ketika cewek gelisah sama perasaan nya

7.6K 290 3
                                    

Gelisah lagi.

Namanya juga seorang Arion, dia adalah ahlinya bersifat dingin. Masternya rasa gengsi, dan angkuhnya rasa peduli. Definisi Arion itu luas.

Intinya setiap kali Aleta beli ice cream, ingatnya Arion destama aja. Sang ketos yang maha dingin.

"Kayaknya, lo berenergi banget kalo deket-deket sama si Ketos." komentar Oki mulai serius.

Oki serius itu jarang. 

Aleta noleh, tersenyum tipis, "Nggak tau, biasa aja sih."

Dimas menarik kursinya ke sebelah Oki, ikutan nimbrung ngomongin Arion dengan segala kedinginannya. Yang mampu membuat semua orang merinding, bahkan cuma bahas Arion aja, udah sanggup mengundang rasa dingin.

"Apa Arion punya sihir?" Dimas mengusap-ngusap tangannya dingin, "Kok gua merasa sekarang jadi dingin ya?"

Oki melipat bukunya, Dimas merintih kesakitan akibat ketukan keras dari Oki. Oki cengengesan geli, mulut Dimas udah komat-kamit ngumpatin temen tengilnya ribuan kali.

"Kebanyakan baca artikel tentang sihir sih, ngawur oii !"

"Sihir itu luar biasa Okii.." Dimas memulai pembelaannya, "Luar biasa lagi kalo Arion yang punya. Coba bayangin, kalo dia setara sama putri Elsa di frozen.. Udah berapa banyak murid di sekolah ini yang berubah beku gara-gara Arion?"

Oki angkat tangan menyerah untuk mendengarkan lebih panjang khayalan temannya. Dimas selalu begitu, terlalu mencintai dunia sihirnya hingga selalu memamerkannya ketika ada orang yang mulai membahas ' Sihir '.

"Oh ya, Al, kalo Arion dingin terus gimana?" Oki mengalihkan topik obrolan mereka.

Kedua tangan Aleta menopang dagunya, menatap ke arah luar kelas dengan raut wajah bingung, "Sebenernya sih, Itu hak Arion mau bersifat dingin atau enggak. Gua juga bukan siapa-siapanya kok."

Garis wajah Aleta turun, memiringkan kepalanya menatap Dimas sekilas, "Menurut lo, Arion dulu pas SMP gimana?"

Dimas menggebrak meja semangat, membuat para manusia kelas dibuat kaget olehnya. Memang setengil-tengilnya Oki, bakal ada anak pinter yang juga tengil ngelebihin Oki. Siapa? Ya, Dimas!

"Dari SMP sampai SMA gini.. Walaupun gua nggak pernah sekelas sama Arion, setau gua dia emang udah punya darah dingin sejak dulu.. Bahkan dulu ada anak kelas 8 yang mau nembak Arion pas dia lagi UN, tapi dengan kejamnya Arion langsung ninggalin tuh cewe di tengah lapangan. Padahal tuh cewek lumayan cakep." Oki dan Aleta yang mendengarkan Dimas dengan serius dibuat geleng-geleng takjub.

Memang sulit memahami isi hati Arion? Mengapa ia tidak pernah jatuh cinta, mungkin karena memang belum pernah ada rasa yang tepat di hati sang ketos.

Aleta mengusap keningnya heran, jadi memang Arion dingin sejak dulu, "Pas kalian Smp, dia juga jadi OSIS?"

"Ck,nah itu kelebihan Arion.." saking kelebihan jadi aneh, "Dia raganya emang suka banget dibagi-bagi, heran gua kenapa dia nggak pernah ngerasa cape."

"Arion itu.. Keren. Sekarang gua akui, ehm, cakep sih." Aleta menimang-nimang pendapatnya, "Hanya terlalu dingin aja."

Terlalu dingin.

Sangat dingin.

Amat teramat dingin,bahkan kaku soal perasaannya sendiri. Sebenarnya Aleta juga baru pertama kali merasakan hal ini, tapi yang jauh lebih kaku bukan dirinya. Intinya semua yang berhawa-hawa dingin dicirikan dengan.. Arion.

*

Di depan kelas, dapat dengan jelas Aleta lihat ada Arion berdiri di sana. Bersandar pada tembok sekolah sambil mendekatkan earphone untuk berbicara dengan seseorang.

UNLIMITED LOVE #1Where stories live. Discover now