46 - Jaga jarak

2.2K 100 0
                                    

"Kenapa?" Fazlu tetap tak berani memeluk Aleta meski dirinya tahu kalau Aleta saat ini tiba-tiba berlari menangis ke arahnya.

"ALETA!" panggil Arion kencang dan terkejut saat melihat Fazlu, sudah Arion duga mana mungkin gadisnya akan sampai di sana kalau bukan Fazlu yang memberitahu.

"Ayo kita pulang,"

"Aleta!" bentak Arion masih mengejar langkah Aleta yang semakin cepat bersama Fazlu di sisinya.

Fazlu menoleh ke belakang, Arion berbicara tanpa suara menyuruh Fazlu membujuk Aleta berhenti sebentar tapi gagal. Aleta melirik Fazlu tajam, "Kalau Fazlu mau main sama bajingan itu, sana pergi! Aleta bisa balik sendiri!"

Mata Arion melebar kaget, "Oke, Aku emang bajingan."

"Yaudah sana, ciuman lagi!"

"Enggak mau! Orang dia yang tiba-tiba cium!" teriak Arion membela dirinya.

Aleta mendengus, kakinya mengertak-ngertak jengkel, "Kalau tiba-tiba kenapa enggak ngehindar!"

CUKUP! Kepala Fazlu hampir dibuat copot oleh dua pasangan yang tetap berdebat saat marah. Aleta menarik ujung lengan baju Fazlu, menyeret cowok keturunan Arab itu seperti membawa anak kucing. Fazlu mengacungkan jempolnya, Arion mengangguk tulus. Setidaknya bersama Fazlu, Aleta tidak gila sendirian dengan pemandangan yang bahkan belum sempat Arion jelaskan.

*

Aleta memandang datar Fazlu yang terus-terusan mengajaknya bicara. Hatinya patah, jiwanya lelah. Aleta mulai tak tahan tinggal di Belanda walau baru 3 minggu.

"Arion chat gua, mau ketemu l-"

"Eng-gak-ma-u!" eja Aleta membuat Fazlu tak bisa berkutik lagi.

Refleks Fazlu berdiri mendengar jawaban Aleta dan pergi keluar apartemen. Seberapa keras kepala Aleta? Ternyata gua enggak cukup kuat.

"Gimana?" tanya Arion panik dari sebrang telpon.

Fazlu mendelik, "Cewek lo, kenapa jadi keras kepala?"

"Gua tau gua salah, cuma gua mau ketemu sama dia buat jelasin."

"Lo dateng ke sini dadakan aja deh kayak tahu bulat pas gua lagi pergi. Biar dia enggak bisa ngehindar juga." saran Fazlu saat ide cemerlangnya muncul, "Nanti semua kunci kamar, dapur, kamar mandi gua kunci biar dia enggak ngumpet."

Mungkin dengan cara ini Aleta enggak akan bisa menghindar dari Arion. Tapi sepertinya Fazlu harus menyiapkan alasan yang kelihatan tulus agar Aleta percaya.

"Maaf repotin, Thank's Zlu!" Fazlu berdehem kemudian dengan senang memutuskan sambung telpon pertama kalinya.

Sesederhana itu kebahagiaan Fazlu. Saat Fazlu kembali masuk, bola matanya memandang lurus ke arah Aleta yang sedang asik berkutik dengan ponsel di genggamannya. Dari luar sekarang Aleta terlihat biasa aja, tapi dari dalam hati Aleta emosinya sangat tak terkendali saat tahu kekasihnya didekati orang lain. Dan lebih rumitnya lagi Aleta malah menjaga jarak dari Arion.

*

Arion berulang-ulang kali memaki dirinya sendiri. Mati-matian Arion berusaha kembali menghubungi Aleta yang terus me-reject panggilan Arion.

"Gimana caranya?" tanya Arion frustasi menatap Arsha dan Araya dari video call di laptop.

"Minta maaf lah, jelasin, lo udah tua juga masih aja bingung cara minta maaf." cerca Araya merasa kesal dengan Arion yang tak tahu harus berbuat apa.

UNLIMITED LOVE #1Where stories live. Discover now