5

177 25 0
                                    

"Lo makannya udah?"

Haechan menatap gue yang sibuk melihat pojokan layu. Masih memikirkan keputusan yang kira-kira terbaik.

Iya emang sih, Tante Arum dan Om Galih nggak memaksa. Beliau bilang, "kalo kamu nggak mau nggak papa. Ngomong aja. Biar tante yang bilang kalo kamu lebih betah disini."

Masalah itu udah di omongin satu keluarga besar kecuali yang masih kecil dan sekolah. Makanya tadi malem ada Eyang Mardiana, adik dari Mbah. Beliau mau mendukung keputusan gue. Mereka nggak memaksa, semuanya terserah gue. Mungkin pikiran mereka, kalo mau ya syukur kalo enggak yaudah.

"Woi! Kesambet gue tinggal nih. Lo kesurupan gue teriak!"

Bego emang. Mana ada gue yang kesurupan tapi Haechan yang teriak. Aneh emang. Gue berdecak, melihat dia dengan kesal lalu melirik Hp yang masih mendownload.

"Lo kenapa?"

Gue menggeleng. Tapi kemudian menghela nafas sebelum mengambil suara. "Gimana cara gue bales kebaikan Om Galih sama Tante Arum?"

"Ooh..." katanya mengangguk.

Udah gue duga tuh anak nggak mungkin bisa diajak serius.

"Gue abisin ya makanannya."

Dan emang Haechan gitu, dia selalu menganggap ucapan gue angin lalu. Malah lebih mentingin makan.

"Ambil aja semua. Makan sama piringnya sekalian."

Gue menatap jengkel. Dia mendongak, menatap gue dan berkata. "Nanti gue gantiin makannya sama pizza dan pasta ala orang kaya."

"Ck, gaya banget lo kaya punya duit aja. Nggak usah, biasanya juga ngabisin."

"Tapi gue nggak enak, lo kan baik."

Kesambet apa nih anak? Abis menang mabar PUBG?

"Lebay deh. Iya gue emang baik. Lagian tumben lagaknya kayak sama orang asing aja. Biasanya juga nyusahin."

"Nah itu."

Katanya singkat lalu memakan sisa makanan di piring sampai habis. Gue mengernyit. "Gaje banget sih lo."

"Ya itu. Tanggapan Tante Arum sama Om Galih kalo lo selalu ngerasa nggak enak dan berniat balas budi mereka. Semua keluarga tulus kali, kecuali anaknya Pak RT Muhiddin tuh yang tiap hari rebutan warisan. Astaghfirullah."

Gue terkekeh. Iya juga. Kadang Haechan emang ajaib walaupun nyebelin.

"Yuk. Udah belom downloadnya?" Katanya bersiap pergi.

"Bentar. Tingal lima persen lagi full."

[not] CinderellaWhere stories live. Discover now