39

102 19 0
                                    

Dasar! Serigala berwajah marmut. Tadi pas di rumah aja mukanya bersahabat. Begitu di mobil mukanya berubah drastis. Galak banget. Jangan-jangan ini yang di maksud mamah 'diapa-apain' tadi sore.

"Mamah kan pulang lusa. Saya masih betah di rumah Renjun."

"Betah ya? Masih kurang?" Tanyanya yang lebih menggunakan nada sindiran.

"Saya kan nggak ngapa-ngapain. Nggak bikin masalah."

Protes gue membela diri. Lirikannya makin mematikan. Ini nggak ada hujan nggak ada badai tiba-tiba Taeyong udah di depan rumah buat jemput.

"Saya nggak suka kamu bohongin orang tua saya!"

Gue membeku. Dia tau perbuatan gue tadi sore lewat siapa? Jangan-jangan dia nge-hack Hp gue diem-diem.

"Anu- itu, eum..."

"Emang kamu siapa? Berani-beraninya bohong bawa-bawa nama saya. Udah ketauan ya sifat kamu yang sebenernya."

Gue membuang muka, "yang nyuruh bohong kan kamu. Kamu nyuruh saya bilang apa aja asal nggak ketauan kamu nggak lagi sama saya!"

"Otak kamu dangkal ya? Bisa-bisanya menyimpulkan hal itu dengan kebohongan. Kamu bisa bilang ke Mamah kamu pulang ke rumah Renjun karena ada tugas kelompok terus bilang saya jemput kamu sorenya. Nanti kamu bisa ngomong ke saya!"

Itu juga namanya bohong anjir!

"Mamah juga bukan orang bego yang biasa kamu temui di sembarang jalan. Kamu nggak ada makasihnya sama sekali! Saya nggak suka sama kamu yang kayak gini. Awas kalo sampe keulang lagi kamu bohong bawa-bawa nama saya!"

"Atau kamu juga tiap hari bohong ya? Pasang muka sok polos padahal punya niatan mau ngerampok harta rumah sini?"

Bibir udah bergetar dengan nafas yang menderu. Gue nggak terima diginiin tapi nggak berdaya buat ngelawan. Tangan udah terkepal, tinggal ninju aja. Tapi liat wajahnya yang garang membuat gue urung. Takutnya dia malah mau gorok leher gue.

"Saya tau saya numpang disini. Saya minta maaf!"

Gue keluar dari mobil dengan dramatis begitu sampai rumah. Sejauh ini gue mencoba buat bertahan, tapi kok kayaknya hidup bergelimang harta emang nggak cocok buat jiwa gue.

Mamah-

Bukan mamahnya Taeyong! Mamah gue yang di surga. Gue kangen, nggak suka kehidupan setelah ditinggal mamah. Apalagi disini sama keluarga Lienata. Aya masih SMA mah, ekspektasi masa SMA Aya dulu nggak begini.

Aya mau jadi anak remaja dengan kehidupan masa sekolah yang biasa.

[not] CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang