50

113 19 0
                                    

"Kita kemana?"

"Cari jaket."

"Buat?"

"Disini yang lagi cari jaket siapa?"

Taeyong membawa gue ke mall, padahal masih pake seragam. Dan dia juga masih pake baju kerja formal.

Taeyong dengan cermat milihin jaket, nunjukin ke gue beberapa model. Dan satu, gue menemukan jaket denim yang waktu itu Jaehyun incer.

Tapi-

"Gimana?"

Gue menggeleng pelan. Menelan ludah susah. Ini jaket denim yang mirip sama di lapak Arin kok harganya beda jauh?

Bukannya pelit gimana, kalo gue beli di Arin uang ratusan ribu empat masih ada kembalian walaupun seribu. Lah disini, duit yang gue simpen selama ini langsung ludes cuman buat jaket.

"Kurang suka? Mau cari yang lain?"

Gue mengangguk pelan, dan dia menunjukkan sebuah hoodie warna hitam. "Bagus nih, cocok buat Jaehyun. Ini sih saran saya aja."

Ya iya, gue juga suka, sependapat. Toh, Jaehyun tuh mau pake baju apa aja keliatan ganteng, Amazing kan. Mungkin pengaruh karena kulitnya yang mulus dan bening juga.

Gue menggeleng. Wah, heran gue, yang dijual disini semuanya nggak ada yang dibawah sejuta ya?

"Pulang aja lah."

"Kenapa?"

Nggak sanggup beli Anjir!

"Nanti saya cari yang lain aja." Jawab gue beralasan.

"Nggak bisa gitu. Udah sampe sini kok nggak beli apa-apa!"

Untung nggak ada orang Ya Allah. Tuh cowok kenapa ngegas sih?

"Saya nggak bawa uang." Bisik gue takut malu-maluin Taeyong.

Dia menatap gue dengan kening berkerut, "terus, apa gunanya saya disini?"

Taeyong ngomong apa sih?

"Saya disini, kalo duitnya nggak di keluarin manfaatnya apa?"

Dan setelahnya, dia memberikan titah dengan wajah galaknya. Yang artinya itu nggak bisa di bantah. "Ambil baju yang kamu mau!"

[not] CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang