17. Rasa Nyaman

27.3K 1.8K 11
                                    

17. RASA NYAMAN!

       Keesokan harinya, pagi-pagi sekali pak Samsul menyuruh seluruh siswa untuk berkumpul. Para anggota OSIS akan memberikan arahan mengenai rencana perjalanan selama di Yogyakarta. Akan ada banyak kegiatan yang mereka lakukan selama disana.

"Hallo teman-teman semuanya. Saya Satria selaku ketua OSIS ingin menyampaikan tentang rencana kita selanjutnya, yaitu mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura). Disana kita akan melakukan konservasi + camping. Jadi diharapkan kalian semua sudah bersiap untuk pergi kesana!" ucap Satria.

"Kami juga akan membagikan kartu nama sebagai tanda pengenal untuk kalian agar lebih mudah nantinya." Lanjutnya mengisyaratkan kepada anggota OSIS yang lain untuk membagikan kartu nama yang sudah disiapkan untuk para siswa.

      Setelah selesai membagikan kartu nama. Satria kembali naik keatas panggung kecil. "Oke, karena sudah dibagi semuanya maka langsung saja kita berangkat. Oh iya dimohon untuk tidak ada yang pergi menggunakan mobil sendiri. Kita akan pergi bersama-sama memakai Bus yang telah disediakan. Bagi yang tidak setuju, maka sangat dibolehkan untuk tidak mengikuti kegiatan ini." Ucap Satria menyindir anak-anak Garuda yang kemarin pergi menggunakan mobil pribadi.

       Tara yang mendengar itu jadi malu dan merasa tersindir, sebab kemarin dia pergi bersama Alta padahal Tara tidak ingin tapi Alta memaksanya.

"Dih, nyindir kita tuh orang?" decak Darren.

"Siapa lagi kalau bukan kita?" sahut Daffa sambil menggulir ponselnya.

"Berani juga dia nyindir kita. Jadi ketua OSIS aja udah belagu." Timpal Reno tersenyum remeh.

"Biasalah, kalau  orang dikasih kekuasan dikit pasti songong." Sambung Brian.

"Udahlah, ngapain juga kita peduli. Dia juga nggak bisa larang kita kan." Seru Reno santai.

     Alta menoleh, merasa ada yang tengah menatap kearahnya dan tanpa sengaja kedua netra nya bertatapan dengan manik mata Tara. Ternyata gadis itu sedang menatapnya. Tara lekas membuang muka kesamping, ia malu karena tercyduk. Tanpa sadar senyum tipis terbit diwajah Alta.

"Aduhhhhhhh, kenapa dia segala noleh sih?" Batin Tara mengigit bibir bawahnya, menahan malu. Tara jadi salah tingkah sendiri. Ia tahu Alta sedang mengamatinya.

"Lo kenapa ra? Kok gelisah gitu?" tanya Dina.

"Nggak papa kok Din hehehe."

"Ayo anak-anak kalian bisa masuk ke dalam Bus kelas kalian masing-masing ya." Seru Pak Samsul.

"Iya pak." Jawab mereka serentak dan setelah itu masuk kedalam Bus kelas.

    Tara berlindung dibalik tubuh Dina karena masih malu. Alta terus saja menatapnya dengan seringai tipis seolah mengejeknya. Tara bernafas lega setelah masuk dalam Bus. Ia memilih duduk dekat jendela agar bisa menghirup udara segar sekaligus melihat pemandangan.

    Reno memiringkan wajahnya heran, melihat Alta tersenyum. "Lo kenapa Al?"

Alta menoleh. "Nggak papa. Ayo pergi." Jawabnya bangkit dan masuk kedalam mobilnya.

     Reno menatap ke tiga sahabatnya. Namun, mereka hanya menggendikan bahu tanda tak tahu. Reno menghembuskan nafasnya lalu masuk kedalam mobilnya. Mereka tidak mempedulikan ancaman Satria, toh mereka punya kuasa sendiri. Tidak ada yang bisa melarang anak-anak Garuda apalagi hanya Satria.

ALTARA [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant