37. Bahagia dan Sakit

22.3K 1.5K 55
                                    

37. BAHAGIA DAN SAKIT DI WAKTU BERSAMAAN

        Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu yaitu Pertandingan Basket antar sekolah yang diadakan dilapangan sekolah SMA BINA JAYA. Kompetisi ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya dan hampir semua sekolah mengikuti kegiatan ini. 

      Pertandingan kali ini SMA BINA JAYA akan melawan SMA BHAYANGKARA. Kali ini Alta, Brian, Daffa, Darren dan Reno sebagai pemain inti akan melawan Evan, Denis, Rangga, Zevan dan Gerry. 

    Semua siswi menjerit histeris ketika Alta bersama teman-temannya memasuki area lapangan. Kelima pria itu sangat gagah dan mempesona dalam balutan kaos baju olahraga yang sudah disediakan. Semua mata tertuju hanya kepada mereka, seolah menyudut atensi. Ketampanan tiada tara siapa yang tidak ingin melihatnya? Sungguh pemandangan yang tak bisa dilewatkan begitu saja. 

"Tangan lo gimana, Al? Udah sembuh kan?" tanya Daffa.

"Hm."

"Bagus deh."

    Alta mengendarkan pandangannya. Di salah satu kursi penonton ada gadis cantik yang sedang menatapnya dengan senyuman manis. Kaki Alta tergerak sendiri, menghampiri gadis itu. Kedua matanya tak pernah lepas dari gadis itu. Dia adalah Tara, gadisnya.

"Hai sayang."

"Hai juga honey." Tara tersenyum membalas sapaan Alta.

"Kamu gak mau kasih semangat buat aku?"

"Em, fighting. Aku yakin kamu pasti menang."

"Gitu aja?" Raut wajah Alta sedikit kecewa. 

"Emang kamu maunya gimana? Kan aku udah kasih semangat." Balas Tara bingung. 

"Hm, ya udah gak papa. Kamu disini aja udah buat aku semangat." Pipi Tara bersemu merah mendengarnya. Alta selalu bisa membuat jantungnya berdebar-debar. 

"Kalo gitu aku kesana dulu ya."

"Eh, tunggu dulu." Langkah Alta terhenti, gadis itu menahan tangannya. Kedua alis Alta berkerut, penuh tanda tanya. 

"Kenapa hm?"

Cup

Tubuh Alta mematung, matanya melebar. Benda kenyal menyetuh pipinya, astaga Tara mencium pipi kanannya! Alta shock sekaligus bahagia, ia tidak menduga Tara kan menciumnya. Ada desiran aneh dalam dirinya. 

"Semangat ya? Aku selalu dukung kamu. You sure can honey."

    Bibir Alta melengkung, membentuk senyuman manis. Dalam satu tarikan Tara sudah berada dalam pelukannya. "Makasih sayang." Ucapnya mencium puncak kepala Tara. 

"Ya udah, aku kesana dulu, ingat jangan deket-deket sama cowok lain!"

"Iya Al, bawel deh." Alta mengusak surai rambut Tara, lalu melangkah pergi menyusul teman-temannya. Sedangkan Tara kembali duduk di kursinya samping Dina.

"Awas lo Tara, gue akan buat hubungan lo sama Alta hancur!" tanpa mereka sadari ada seorang gadis yang mengepalkan tangannya melihat kemesraan Alta dan Tara. 

ALTARA [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz