5. Tertolong

36.9K 2.6K 18
                                    

5. TERTOLONG

Tara menatap sekelilingnya, gudang sekolah ini tidak ada celah apapun. Jendelanya saja terkunci rapat dengan kawat-kawat besi. Pencahayaan juga sangat minim jika tidak ada jendela kaca mungkin ruangan itu akan gelap gulita. Nafas Tara juga sudah mulai sesak karena minimnya oksigen. Tidak lebih dari satu jam disana mungkin Tara akan mati kehabisan nafas. Tidak! Tara masih ingin hidup.

"Tenang Tara, lo pasti bisa keluar dari sini!" Gumamnya.

Tara berusaha keras menggesekkan tali ikatannya itu dengan kursi kayu yang didudukinya agar bisa terlepas. Peluh keringat mambanjiri keningnya bersamaan dengan nafasnya yang tersengal-sengal. Namun, Tara sama sekali tidak menyerah. Ia bertekad kuat untuk keluar dari gudang sekolah itu.

Sementara diluar gudang ada seorang perempuan yang memantau dari jarak jauh. Ia tidak sengaja melihat Tara dibawa masuk kedalam gudang sekolah yang terbengkalai itu. Setelah melihat kepergian Salvina and the geng, gadis yang sedang bersembunyi dibalik tembok tadi langsung bergegas mendekati gudang. Ia memang sengaja menunggu Salvina and the geng pergi agar setelahnya dia bisa membantu Tara.

"Woi! Apa ada orang di dalam?" Teriaknya menggendor-gendor pintu gudang.

Tara yang mendengar itu tersentak kaget tapi dengan cepat dia menjawabnya "Iya, gue ada di dalam tolong bantu gue dong!" pinta Tara.

"Ya udah, Lo tunggu di sini bentar, gue minta kunci cadangan dulu sama pak satpam ya" balasnya.

"Iya, jangan lama-lama ya." sahut Tara.

*******

Sedangkan Dina terlihat mondar-mandir didepan kelas. Ia bingung mengapa Tara lama sekali di toilet. Semenjak jam pelajaran Bu Ratna tadi Tara masih belum kembali dari toilet. Bel pulang bahkan sudah berbunyi. Banyak siswa-sisiwi lain yang sudah pulang. Namun, sampai detik ini tidak ada tanda-tanda kalau Tara akan kembali.

"Duh, Tara mana sih, kok lama banget dia pergi ke toilet. Apa jangan-jangan dia pingsan yaa?" Gumam Dina semakin khawatir.

"Ah udahlah mending gue cek aja ke toilet." Begitu sampai ditoilet Dina sama sekali tidak menemukan Tara. Ia semakin cemas, kemana Tara pergi?

"Astaga ra lo di mana sih, ini udah waktunya pulang sekolah. Apa lo pulang duluan? Tapi kalau lo pulang duluan, kenapa lo nggak bilang ke gue, kan gue jadi khawatir." Batin Dina dilanda kecemasan.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang menghampiri Dina. Dia adalah salah satu suruhan Salvina and the geng agar Dina tidak menghancurkan rencana nya.

"Maaf, apa lo yang namanya Dina?" Tanyanya.

Dina menoleh "Iya, lo siapa ya?"

"Gue cuman mau kasih tau, kalau tadi Tara udah pulang duluan, katanya ada urusan mendadak jadi dia nggak sempat pamit sama lo." Jawabnya.

"Ohh gitu ya, makasih ya udah kasih tau, btw lo siapa? kelas berapa?" Tanya Dina merasa asing saat melihat wajah gadis itu.

"Maaf ya bokap gue udah nunggu di depan, by." Bukannya menjawab gadis itu malah langsung pergi.

"Jadi, Tara udah pulang duluan ya. Hmm ya udah, kalo gitu gue pulang aja." Gumam Dina melangkah pergi meninggalkan lingkungan sekolah.

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang