28. Kenyataan Pahit

25.7K 1.5K 38
                                    


28. KENYATAAN PAHIT

"Alta mana sih? Kok tumben gak ikut ngumpul?" Tanya Darren sembari menyeruput minumannya. Anak-anak Garuda saat ini tengah nongkrong di kafe.

"Sibuk kali." Sahut Brian menghembuskan nafas, seketika asap rokok menggempul ke luar.

"Alta lagi kencan sama pacarnya." Tutur Reno santai. 

Darren tersedak. "What? Serius?" Reno mengangguk.

"Tau dari mana lo Ren?" tanya Daffa. 

"Alta sendiri yang tanya sama gue dimana tempat yang bagus untuk dinner sama Tara." jawab Reno. 

"J-jadi Alta beneran kencan sama anak baru itu?" tanya Darren masih tak percaya. 

"Yes, katanya sih buat ngerayain hari jadian mereka yang satu bulan." Ungkap Reno bersandar di kursi dengan santai sambil memakan cemilan. 

"Apa lo bilang?" Semuanya menoleh kearah suara dan mendapati Salvina berdiri dengan wajah terkejut. 

  Anak-anak Garuda refleks berdiri ketika melihat Salvina and the geng. Ketiga gadis itu tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka. 

"Apa gue gak salah dengar? Lo bilang Alta kencan sama anak baru?" Tanya Salvina memastikan. 

"Hm.";

"Hah? Nggak mungkin! Lo pasti boong kan?!" Salvina tersenyum masam. Ia menolak percaya. 

"Terserah lo mau percaya atau gak. Yang pasti gue ngomong apa adanya." Jawab Reno santai.

"Nggak! Alta gak mungkin kencan sama Tara!"

"Terima aja kali Sal. Lagian apa salahnya Alta kencan sama pacarnya sendiri. Kenapa lo jadi marah-marah gak jelas gini." Sahut Darren memutar bola mata malas. 

"Bener tuh, lagian lo juga bukan siapa-siapanya Alta kan?" timpal Reno setuju. 

"JAGA YA UCAPAN LO! ALTA ITU MILIK GUE, SAMPAI KAPANPUN ITU!" Tegasnya membentak marah. 

Reno terkekeh. "Duh, jangan kebanyakan halu deh. Sadar diri kali Sal. Sejak kapan Alta jadi milik lo? Pacar bukan, mantan juga bukan. Dari mananya Alta bisa jadi milik lo?" Cibir Reno menatap remeh gadis itu.

"Tutup mulut lo Ren! Gue bisa buat Alta jadi milik gue!" sarkas Salvina tak terima. 

"Alta itu gak suka sama lo, buktinya dari dulu dia selalu nolak lo kan? Udahlah Sal, terima aja kalau lo gak ada artinya dimata Alta." Ungkap Reno mengejek. 

"Reno, jaga ya ucapan lo. Kenapa lo malah ngomong gitu ke Salvina!" sahut Aurel tersulut emosi. 

"Lah, emang bener kan? Harusnya kalian sebagai sahabatnya itu menyadarkan Salvina kalau dari dulu sampai sekarang Alta gak suka sama dia! Dikejar pun Alta gak akan peduli." Sarkas Reno berkata apa adanya. 

    Plak!

   Satu tamparan keras mendarat begitu saja di wajah Reno. Semua orang yang melihat itu terkejut bukan main. Salvina menampar Reno hingga sudut bibirnya berdarah. 

"CUKUP REN! LO SAMA SEKALI GAK BERHAK NGOMONG GITU SAMA GUE! TERSERAH GUE MAU LAKUIN APAPUN, ITU BUKAN URUSAN LO!" Bentaknya marah. 

Daffa maju selangkah. "Lo gila ya Sal? Kenapa lo tampar Reno hah!"

"Dia pantas ditampar karena ucapannya!" balas Salvina tidak mau kalah. 

"DASAR CEWEK GILA!" Sahut Darren ikut marah. 

"DIAM LO!" bentak Salvina. 

"EMANG PANTAS KALAU ALTA GAK SUKA SAMA LO! CEWEK KAYAK LO CUMAN KUMAN YANG HARUS DIBASMI!" Tegas Darren meninggikan suaranya. 

ALTARA [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt