42. Kepercayaan

20.6K 1.4K 32
                                    


42. KEPERCAYAAN

"Hubungan tanpa kepercayaan itu akan hancur, bukan karena orang ketiga tapi karena kita tidak bisa mempercayai pasangan kita sendiri." Alta Arsenio Wijaya.

"Mau apa lo?" tanya Salvina. 

Luna tersenyum tipis. "Gue punya berita bagus buat lo!"

"Berita apaan?"

"Nih." Luna langsung menujukan foto dua orang saling berpelukan. Salvina bisa melihat jelas wajah Tara. 

"Ini bukannya anak baru itu?"

"Yes that’s right. Dia Tara."

"Siapa cowok ini? Ini bukan Alta kan?"

"Bukan!"

"Trus siapa?"

"Gue juga gak tau. Yang Jelas mereka pelukan tanpa sepengetahuan Alta." 

"Apa tujuan lo kasih tau ini sama gue?" tanya Salvina curiga. 

Luna memutar bola matanya malas. "Lo bego atau gimana sih? Gue lagi bantuin lo buat dapetin Alta. Dengan lo kasih tau ini otomatis Alta bakalan marah sama Tara dan akhirnya mereka putus. Setelah itu lo bisa jadian deh sama, Alta. Bagus kan ide gue?"

"Gue tau tapi maksud gue kenapa lo mau repot-repot bantuin gue? Kita kan bukan temen deket."

     Luna terdiam sejenak, ia berpikir keras mencari alasan supaya Salvina tidak curiga padanya. Luna berniat menjadikan Salvina kambing hitam. 

"Ya, karena gue kasian liat lo yang selalu ditolak sama Alta. Gue juga dukung lo sama Alta daripada sama Tara. Menurut gue, lo lebih cocok sama Alta." Pujinya. 

Salvina tersenyum karena dipuji. "Lo aja ngakuin kalau gue lebih cocok sama Alta tapi kenapa ya sahabat gue malah sebaliknya." Ucap Salvina sengaja menyindir Dara dan Aurel yang duduk dikursi depannya. 

"Hm mungkin karena mereka ada niat tersembunyi sama lo, Sal. Yang namanya sahabat kan harusnya mendukung."

Salvina tersenyum puas. "Lo bener, thanks ya."

"Yes rencana gue berhasil." Batin Luna menyeringai tipis. 

"Ya udah gue pergi dulu ya."

"Semoga sukses, Sal." Ucap Luna. 

    Salvina hanya tersenyum, lalu melenggang pergi. Ia berniat menemui Alta dan memberitahukan semuanya kalau Tara selingkuh. Membayangkan saja Salvina sudah sangat bahagia. Padahal dia sudah terjebak dalam permainan Luna. 

  Salvina mencari Alta di kelasnya tetapi tidak ada. Ia pun mencoba bertanya dengan siswa lain. 

"Lo liat, Alta?"

"Kalau gak salah dia ada di kantin."

   Tanpa pikir panjang Salvina langsung meluncur menuju kantin. Benar saja, ternyata Alta sedang berkumpul bersama anak-anak Garuda. 

"Al, gimana soal Tara? Lo udah baikkan sama dia?" tanya Reno. 

"Hm."

"Beneran Tara maafin lo?" tanya Darren tampak tidak percaya. 

"Iya dia mau kasih gue kesempatan." 

Reno benafas lega. "Syukur deh. Gue ikut seneng dengarnya. Sorry ya, Al karena gue hubungan lo sama Tara hancur."

"Udahlah, semuanya juga udah berlalu. Gue juga salah karena mau ikutin tantangan gila itu tapi gue bersyukur dengan itu gue bisa jadian dan kenal sama Tara." ucap Alta mengukir senyum tipis diwajahnya. 

ALTARA [END]Where stories live. Discover now