20. Selamat

25.3K 1.8K 12
                                    


20. Selamat

Drtttt Drttttt

Ponsel Leon bergetar ada panggilan masuk. "Hallo." Sapa Leon.

"Hallo, apa benar ini pak Leonardo?" Tanyanya.

"Ya saya sendiri. Ini siapa?"

"Saya, Samsul guru pembimbing sekaligus panitia dalam acara Study Tour. Saya ingin memberitahu bapak kalau Tara masuk hutan sendirian." Belum sempat Pak Samsul berbicara Leon sudah memotongnya.

"Apaaaaa? Bagaimana bisaaa?" Leon langsung berdiri dan menggebrak meja nya kasar.

Max yang sedang diluar langsung masuk kedalam saat mendengar Leon menggebrak mejanya itu.

"Sebelumnya saya minta maaf pak Leon, Tara masuk hutan karena ingin menyelamatkan Dina tapi ternyata Dina sama sekali tidak hilang dan sekarang yang hilang justru Tara. Tapi bapak tenang saja saya sudah menelepon para basarnas untuk mencari Tara sampai ketemu." Kata pak Samsul menjelaskan.

Leon berusaha mengontrol emosinya. "Baiklah, bapak bisa share lokasinya? Saya ingin ke sana."

"Iya pak, saya akan kirimkan lokasinya kepada bapak."

"Ya saya tunggu" Leon langsung menutup teleponnya dengan wajah penuh amarah.

Prangg!

Leon melempar apapun yang ada di mejanya ke lantai. Ia benar-benar marah, bagaimana bisa Tara hilang di hutan? Apa saja yang mereka lakukan di sana sehingga Tara bisa hilang?

"Ada apa tuan? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Max.

"Max siapkan mobil, kita berangkat ke Yogyakarta sekarang juga!" Perintah Leon tegas.

"Baik tuan, tapi kalau boleh tau apa yang terjadi tuan?" Tanya Max.

"Tara hilang di hutan, saya tidak habis pikir bagaimana bisa Tara hilang di hutan. Apa saja yang mereka lakukan di sana!" Jawab Leon memijit pelipisnya pusing.

Max terkejut mendengarnya pantas saja Leon murka seperti ini.

"Ayo Max, kita pergi sekarang!"

"Mari tuan."

Saat ini Tim Basarnas menelusuri hutan untuk mencari keberadaan Alta dan Tara. Pak Samsul dan beberapa anggota OSIS juga ikut membantu sementara yang lain disuruh menunggu di tenda.

"Taraa, Altaaaa. Dimana kalian? Apa kalian bisa mendengar suara bapak?" teriak Pak Samsul tapi sayang tidak ada sahutan.

Satria melirik jam tangannya sudah menunjukkan pukul 02:00. "Pak ini sudah pukul dua malam. Apa sebaiknya kita lanjutkan pencarian besok saja?" tanyanya.

"Astaga sudah selarut itu ternyata. Ya sudah, lebih baik kita lanjutkan besok saja. Kalian juga harus beristirahat." Jawab Pak Samsul setuju. Biar Bagaimanapun mereka juga harus istirahat.

"Bagaimana bisa kalian ingin beristirahat sedangkan putri saya masih belum ditemukan!" Sahut seseorang yang tidak lain adalah Leon.

ALTARA [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu