26. Modus Alta

25K 1.9K 55
                                    

26. MODUS ALTA

       Hari ini semua guru di sekolah SMAN BINA sedang ada rapat mendadak, dikarenakan ada hal penting yang ingin dibahas oleh kepala sekolah. Semua siswa-siswi sangat gembira karena sekarang jam kosong, mereka bisa melakukan aktivitas sesuka hati, ada yang bermain game, ada yang menggosip bagi anak perempuan, dan ada yang tidur.

     Sementara Anak-anak Garuda saat ini tengah berada di rooftop. Alta memejamkan matanya menikmati hembusan angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya. Suasana rooftop sangat menenangkan dan pastinya aman dari pantauan para guru. 

"Anjir." Pekik Darren tiba-tiba heboh menatap ponselnya. 

"Kenapa lo? Bikin gue kaget aja." tanya Reno tersedak saat minum sprite. 

"Ini loh, gue hampir aja lupa. Hari ini tuh peringatan satu bulan kucing kesayangan gue meninggal." Jawab Darren dengan tampang sedih. Ia punya peliharaan seekor kucing tapi sudah meninggal satu bulan yang lalu. Darren sangat menyayangi kucingnya itu. 

"Anjir gue pikir apaan. Cuman kucing aja lo heboh." Sahut Daffa tercengang mendengarnya. 

"Ini bukan kucing biasa, kucing gue ini istimewa." Balas Darren ketus. 

"Apanya yang istimewa?" sambar Reno. 

"Lo gak atau aja sih. Kucing gue selalu ada menemani gue saat gue kesepian di rumah." Ucap Darren terisak, mengingat kebersamaannya bersama kucing kesayangannya. 

"Dih, lebay." Ejek Reno menyeruput minumannya. 

"Dah lah, kalian semua gak akan ngerti gimana rasanya kehilangan." Cibir Darren. 

"Cuman kucing doang, lo sampe kek begini. Gimana kalau punya pacar nanti, terus dia ninggalin lo. Bisa nangis darah lo."Tutur Reno. 

"Itulah sebabnya gue gak mau pacaran bego." Timpal Darren memukul lengan Reno. 

"Ck lebay."

   Daffa dan Brian hanya diam, tak berniat ikut dalam perdebatan kedua sahabatnya itu. Brian mengeluarkan rokok, membakarnya, lalu menyesapnya santai. Sedangkan Alta masih memejamkan matanya. 

"Oh iya Al. Kalo gak salah, besok kan satu bulan jadian lo sama Tara. Gimana hubungan lo sama dia?" tanya Reno membuat kedua mata Alta terbuka. 

"Hm, baik-baik aja." jawabnya baru teringat kalau besok hari anniversary nya jadian dengan Tara. Tidak terasa waktu berjalan cepat. 

"Satu bulan lagi tantangan gue berakhir, apa keputusan lo Al. Mau lanjut atau putus?" 

Alta melirik sesaat. "Entahlah, gue masih gak tau."

Reno mengernyit. "Kok gak tau?"

"Gue masih bingung."

"Bingung kenapa Al? Apa jangan-jangan lo malah suka beneran sama anak baru itu?" Cecar Darren menduga-duga. 

    Alta terdiam, tak tau harus menjawab apa. Sejujurnya, ia sendiri pun tak tau bagaimana perasaannya. Namun, satu hal yang pasti Alta hanya merasa nyaman saat bersama Tara. Soal cinta atau tidaknya Alta masih bingung. 

"Omooo jangan bilang kalau diam lo tandanya iya?" Tanya Darren. 

Reno menepuk pundak Alta. "Al, saran gue kalau lo emang suka sama Tara lo harus serius. Tapi kalau gak mending cukup sampe di sini aja. Dan soal tantangan itu gue kan udah bilang sama lo. Semua keputusan ada di tangan Lo!"

  Alta hanya tersenyum tipis, ia bangkit. "Gue pergi dulu, ada urusan." Ucapnya berlalu pergi tanpa menjawab pertanyaan Darren. 

"Urusan apa, Al?" teriak Darren.

ALTARA [END]Where stories live. Discover now